Pengertian WordPress Plugin Beserta Jenis dan Fungsinya

Pengertian WordPress Plugin Beserta Jenis dan Fungsinya - 



Apa itu WordPress plugin, apa saja jenis-jenisnya dan fungsi dari plugin itu sendiri? Berikut ulasannya yang perlu kamu ketahui. Terutama bagi Anda yang baru akan memulai blogging dan mengelola blog / website baik untuk komersial maupun keperluan lainnya. Baik langsung saja kita bahas tentang "Pengertian WordPress Plugin Beserta Jenis dan Fungsinya" di bawah ini:

Apa itu WordPress plugin?
Istilah WordPress plugin mengacu pada program tambahan yang bisa diintegrasikan untuk fungsi lainnya yang masih belum tersedia pada fungsi standar. Dengan kata lain, plugin adalah kode software untuk menjalankan sebuah fitur tambahan di dalam sebuah browser. Kode-kode ini bisa kamu temukan dalam aplikasi selain WordPress seperti Mozilla, Google Chrome, dan Opera Browser.

Aplikasi tersebut menggunakan istilah yang berbeda-beda dalam menyebut plugin. Contohnya saja Mozilla dan Opera Browser menggunakan istilah Add-on. Sementara untuk platform Google Chrome menyebutnya dengan Extension, sedangkan WordPress tetap menggunakan istilah plugin ini. Secara umum, plugin memang didesain hanya untuk satu aplikasi saja, seperti Add-on hanya bisa digunakan untuk Mozilla saja dan tidak bisa digunakan untuk Google Chrome. Begitu juga dengan plugin lainnya yang tidak bisa digunakan ke platform yang berbeda. Seringkali plugin digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mengakses fitur dalam bentuk video maupun audio dalam sebuah platform.

Ada hal yang perlu kamu perhatikan mengenai WordPress plugin dalam sebuah blog. Bila kamu membuat blog secara gratis, maka kamu tidak bisa menambahkan fitur plugin ini. Lain halnya bila kamu memiliki blog atau website yang berbayar lengkap dengan pembelian domain dan hosting. Secara otomatis kamu bisa menambahkan fitur plugin ini, karena memang biasanya jasa hosting memiliki paket-paket tertentu dalam hal pemberian plugin.

Menariknya, kamu juga bisa menambahkan fitur-fitur plugin untuk kebutuhan blog. Dengan adanya plugin ini membuat blog terutama untuk blog perusahaan atau komersial semakin menarik dan memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian. Namun demikian, dalam memilih plugin, sebaiknya kamu berhati-hati karena plugin yang dipasang terkadang berdampak pada kinerja server yang digunakan dan tidak jarang membuat loading website semakin lambat.

Jenis-jenis WordPress plugin

Plugin memiliki banyak jenis yang bisa kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari meningkatkan traffic, meningkatkan keamanan website, untuk meningkatkan ranking di hasil pencarian dan sebagainya. Berikut beberapa jenis dan kategori plugin di WordPress yang perlu kamu ketahui:

Plugin untuk keamanan

Di dalam dunia internet, keamanan / security adalah faktor yang paling utama. Tentu kamu tidak ingin data-data penting dalam website atau blog diretas begitu saja oleh hacker. Di Indonesia saja contohnya, terdapat 1.225 miliar serangan cyber setiap harinya. Maka dari itu, kamu perlu melindungi website dengan plugin keamanan untuk mengantisipasi bocornya data maupun pencurian data yang tidak diinginkan. Beberapa WordPress plugin untuk meningkatkan keamanan website antara lain adalah iThemes Security, Jetpack, dan Wordfence.

Plugin untuk SEO

Bila kamu memiliki website atau blog untuk komersial atau perusahaan, setidaknya cara untuk meningkatkan traffic dan dikenal luas adalah dengan menempati peringkat atas di halaman mesin pencarian. Kamu pun perlu memperhatikan tentang aspek SEO-nya, cara ini memang tidak mudah dan kamu harus melihat apakah artikel kamu SEO friendly atau masih belum. Oleh karena itu, kamu perlu memasang plugin khusus untuk SEO ini seperti All in One SEO Pack dan Yoast SEO.

Plugin untuk backup data

Selain masalah keamanan, dalam dunia internet juga rentan kehilangan data atau rusak karena hal-hal tertentu. Fungsi dari plugin backup adalah untuk mengembalikkan data dari website yang terhapus, hilang atau error. Memasang plugin ini adalah langkah yang tepat agar website semakin aman. Adapun plugin jenis ini yang bisa kamu pilih antara lain adalah UpdraftPlus dan BackWPUp.

Plugin untuk menghindari spam

Mendapatkan banyak komentar untuk artikel yang kamu unggah memang hal positif. Hal ini dikarenakan, selain artikelmu banyak diperhatikan oleh pengguna juga sebagai potensi untuk meningkatkan traffic. Namun, terkadang komentar-komentar yang ada terkadang merupakan komentar spam. Komentar spam tentu membuat pengunjung situs merasa terganggu dan kredibilitas website milikmu jadi diragukan. Agar terhindar dari komentar-komentar bernada spam, maka sebaiknya pasang plugin anti-spam seperti Akismet.
Plugin untuk meningkatkan kecepatan website

Hal penting yang menjadi perhatian dalam website adalah kecepatan. Mengapa kecepatan ini penting? Karena banyak pengguna menginginkan kemudahan mengenai apa yang mereka cari. Bila website kamu melambat, ini akan mempengaruhi performanya di mesin pencari. Semakin cepat website kamu, maka semakin banyak pula yang menggunakannya, sehingga mempermudah untuk mencapai peringkat teratas. Bila kamu ingin meningkatkan kecepatan website, plugin seperti W3 Total Cache dan WP Super Cache bisa kamu pilih.

Plugin untuk media sosial

Untuk mendapatkan peringkat teratas memang tidak mudah. Kamu perlu melakukan strategi agar traffic juga meningkat. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial, karena sebagian besar pengguna mengetahui artikel yang dibuat melalui media sosial. Para pengguna ini bahkan tidak hanya membacanya saja, melainkan juga membagikannya melalui media sosial mereka. Inilah keuntungan bila kamu memasang plugin untuk media sosial di website. Adapun plugin media sosial yang bisa kamu andalkan adalah Sassy Share, Social Widget dan sebagainya.

Fungsi plugin yang perlu kamu tahu

Setelah kamu mengetahui apa itu plugin dan jenis-jenisnya, kamu mungkin bertanya-tanya apakah fungsi utama WordPress plugin tersebut? Jawaban dari pertanyaan tersebut tidak lain adalah untuk kecepatan website, keamanan serta kenyamanan pengguna. Namun, secara garis besar setidaknya ada empat fungsi utamanya yaitu:
Plugin memungkinkan pihak ketiga dalam menambahkan fitur tambahan tertentu guna menunjang kemampuan website.

Mendukung fitur-fitur yang ada, terutama bagi pengguna WordPress dengan domain berbayar.

Fungsi berikutnya adalah untuk mengurangi ukuran aplikasi website. Hal ini sangat berkaitan dengan kecepatan website kamu, bila ukurannya cukup besar maka kemungkinan akan menghambat kecepatannya.

Selain itu, plugin dapat memisahkan kode-kode dari sebuah sumber tertentu karena tidak kompatibel dengan software yang berlisensi.

Itulah beberapa fungsi dan jenis-jenis WordPress plugin yang selama ini sering digunakan. Perlu diingat, sebelum memasang plugin kamu harus teliti dan berhati-hati. Mengingat dalam kasus-kasus tertentu plugin bisa merusak kinerja blog atau website. Tidak hanya itu, apabila kamu memilih website dengan domain berbayar perhatikan pula penyedia jasa hostingnya. Pastikan jasa hosting tersebut terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.

Kira-kira WordPress plugin mana saja yang akan kamu pilih untuk mendukung performa website agar bisa bekerja secara optimal?