ITS Rancang Kapal Survei Otomatis (Kapal Autonomous) Petakan Kondisi Laut di Indonesia

ITS Rancang Kapal Survei Otomatis (Kapal Autonomous) Petakan Kondisi Laut di Indonesia

Institut Teknologi Sepuluh November ITS Rancang Kapal Autonomous (Kapal Survei Otomatis), Bisa Petakan Kondisi Laut di Indonesia



Institut Teknologi Sepuluh Nopember( ITS) Surabaya kembali meluncurkan inovasi terbarunya berbentuk teknologi autonomous buat produk kapal tidak berawak. Mengutip halaman ITS, teknologi ini bernama Autonomous Modular Unmanned Surface Vehicle( USV). Gunanya merupakan buat memetakan keadaan lautan di Indonesia.

Bagi Pimpinan Pelaksana riset dari ITS Dokter Rudy Dikairono ST MT, kapal autonomous ini dilengkapi dengan sistem perencanaan jalan penginderaan multi- rintangan." Dilengkapinya laser serta kamera membolehkan kapal ini buat mengetahui objek serta memetakan area secara real time," jelasnya dilansir dari halaman ITS, Kamis( 14/ 12/ 2023).


Dapat Dijadikan Kebutuhan Pertanahan Tentara Nasional Indonesia (TNI) AL

Rudy menyebut teknologi kapal autonomous ini hendak digunakan di wilayah dekat tepi laut, spesialnya yang sulit dijangkau oleh kapal survei besar, cenderung dangkal, serta bergelombang.

" Perihal tersebut yang hendak jadi pasar kita nantinya, kapal yang dapat menjangkau zona dangkal semacam zona tepi laut," katanya.

Dengan menggandeng pihak Robo Marine Indonesia( RMI) serta Sekolah Besar Teknologi Angkatan Laut( STTAL), produk nantinya dapat digunakan buat kebutuhan pertahanan serta keamanan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut( Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL)).

" Sistem kerja autonomous dari kapal ini sangat membolehkan buat diterapkan pada bermacam berbagai perlengkapan militer pengamanan laut," tutur Kaprodi S- 1 Metode Elektro di STTAL, Suprayitno SSi MMT.


Direncanakan Jadi Produk Komersial

Tidak hanya inovasi, teknologi autonomous ini hendak dijadikan produk komersial dengan sasaran pasar wilayah tepi laut. Gunanya yang bisa membagikan informasi terpaut keadaan perairan dapat menunjang kajian di bidang oseanografi.

" Dengan gunanya terpaut oseanografi, pastinya alat- alat ini bisa menolong kerja dari Pushidrosal," ucap Suprayitno.

Teknologi ini pula dirancang oleh mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka( MBKM). Rudy berkata, pengembangan teknologi hendak terus dicoba buat menghasilkan produk yang bermutu." Kita telah banyak melaksanakan pengembangan teknologi, tetapi hingga jadi suatu produk ini hendak terus kita usahakan," pungkas Rudy. 


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


KAPAL SURVEI OTOMATIS INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER

Selaku negeri kepulauan, Indonesia mempunyai lautan luas terbentang yang kaya hendak biota di dalamnya yang pantas dilindungi. Salah satu upaya menjaganya merupakan dengan memantau kondisi dasar laut lewat survei hidro- oseanografi. Selaku kampus maritim, Institut Teknologi 10 Nopember( ITS) sudah melaksanakan terobosan baru dalam meningkatkan teknologi yang mempermudah proses survei tersebut.

Kementerian Metode Geomatika berkolaborasi dengan Kementerian Metode Fisika meningkatkan kapal mungil tanpa awak yang bernama Geomarine 1. Kapal ini ialah Autonomous Unmanned Surface Vehicle( A- USV), ataupun kapal tanpa awak yang bisa bergerak secara mandiri buat survei hidro- oceanografi. Tidak semacam wahana survei hidro- oceanografi konvensional yang lain, A- USV ini ialah kapal survei yang mempraktikkan teknologi otomasi awal di Indonesia.

Danar Guruh Pratomo ST MT PhD, pimpinan regu riset ini berkata, A- USV bekerja memakai sensor optik serta akustik buat bisa mengenali kondisi di dasar permukaan laut. A- USV dilengkapi dengan sistem navigasi Global Navigation Satellite System( GNSS) serta sensor optik buat mengenali posisi serta kondisi di dekat permukaan perairan. Buat mengenali keadaan di dasar permukaan perairan, A- USV Geomarine 1 dilengkapi dengan kamera dasar air serta sensor akustik( echosounder).

Sensor akustik yang dipunyai A- USV ini mempunyai keahlian buat melaksanakan down imaging buat mengukur kedalaman air serta side imaging scan yang berperan buat mengenali cerminan di bawah perairan serta sebaran sedimen bawah laut.“ Banyak perihal yang dapat kita jalani dengan perlengkapan ini secara lebih instan, misal buat survei pemantauan keadaan terumbu karang di lautan,” ucapnya.

Dalam pengoperasiannya, operator wajib memogramkan jalan survei pada sistem komputasi kapal terlebih dulu serta kapal hendak berjalan cocok dengan jalan yang sudah diprogram. Istimewanya, A- USV dilengkapi dengan collision avoidance system, sehingga kapal ini bisa menjauh secara otomatis apabila di depannya ada hambatan.“ Tidak hanya itu kapal ini pula dilengkapi sensor yang membolehkan kapal kembali secara otomatis ke titik semula apabila baterai kapal hendak habis,” cerah laki- laki berkacamata tersebut.

Tetapi A- USV masih mempunyai kekurangan dalam pengambilan informasi. Dikala ini teknologi A- USV masih mewajibkan kapal bawa ecoshounder sepanjang survei, sehingga informasi baru dapat diolah kala kapal berakhir berlabuh di titik akhir.“ Jika terjalin suatu pada kapal sepanjang proses pengambilan informasi, kapal A- USV hendak menghilang bersama informasi yang belum pernah direkap,” jelasnya.

Buat mengestimasi kehabisan informasi, Danar juga berencana melaksanakan kerjasama dengan Kementerian Metode Informatika buat meningkatkan sistem telemetri pada Geomarine 1. Telemetri sendiri ialah suatu teknologi yang membolehkan penggunanya mengirimkan informasi dari jarak jauh. Lewat teknologi tersebut A- USV bisa mengirimkan informasi secara real time dikala survei kepada operator.

Tidak hanya itu Danar pula berencana buat memodifikasi wujud dari kapal sehingga lebih tahan terhadap ombak serta lebih gampang buat dibawa. Alasannya, model A- USV yang saat ini cuma dapat digunakan di permukaan air dengan goncangan yang lagi, semacam pinggir laut maupun danau. Desain model knockdown juga sudah dipersiapkan dengan menggandeng periset dari Fakultas Teknologi Kelautan( FTK) ITS.“ Kita mau tingkatkan penyeimbang kapal ini sehingga dapat dioperasikan di laut yang lebih luas,” ucapnya.

Dengan terdapatnya perlengkapan ini, survei hirdro- oseanografi juga jadi lebih kilat serta gampang dicoba. Perihal ini pasti jadi sangat menolong dalam upaya memantau keadaan dasar laut Indonesia.“ Kedepannya para periset dapat melaksanakan survei sembari bersantai menikmati atmosfer tepi laut dengan tenang,” tutupnya sembari tersenyum.