Keyword Research 101: Guide Lengkap Cara Riset Keyword Blog 2020


Kita tentu sering mendengar kata keyword research (riset keyword) bukan? Riset keyword adalah langkah pertama dalam melakukan SEO dan penting untuk strategi SEO apapun. Sebelum memulai penulisan sebuah konten, anda harus tahu dulu sebuah frase yang membuat mereka menemukan anda. 
Ini artinya anda harus masuk ke pikiran mereka untuk mengetahui hal itu. Kata-kata inilah yang akan anda gunakan di konten anda agar mereka dapat menemukan anda. Itulah kegunaan dari meriset keyword. Mendapatkan peringkat tinggi di keyword yang benar dapat meningkatkan traffic secara drastis.
Dengan melakukan riset untuk melihat apa saja keyword yang mempunyai potensi yang bagus, anda tidak hanya dapat melihat kata dan bahasa apa saja yang dapat ditarget dengan SEO, namun juga lebih dalam lagi mengenal konsumen secara langsung.
Keyword research tidak selalu tentang meningkatkan jumlah pengunjung ke website kita, tetapi lebih tentang menangkap pengunjung yang tepat. Keuntungan dari meriset keyword tidak bisa disepelekan, dengan keyword research anda dapat memprediksi perubahan permintaan pasar akan produk, servis, dan konten yang selalu dicari setiap saat oleh para pencari.
Terlebih lagi, dari semua ilmu marketing yang ada saat ini, kemampuan keyword research untuk mendapatkan motivasi dari pasar sangatlah mudah dan mendetail untuk setiap niche yang ada. Di artikel ini akan dibahas tentang cara riset keyword yang benar.

Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari kita memahami dulu tentang Search Query dan Long Tail vs Short Tail keyword.
Search Query
Apa itu Search Query? Menurut WordStream, search query adalah kata-kata yang digunakan untuk mencari sesuatu di search engine. Jadi apa bedanya dengan keyword?
Keyword hanyalah search query yang sudah diperkecil lagi menjadi beberapa kata-kata yang dapat digunakan untuk ditarget. Seperti contoh, kita akan menggunakan “dark chocolate” sebagai keyword utama.
Search query adalah kalimat atau kata-kata yang mungkin diinput oleh para pencari guna memenuhi tujuan pencarian mereka berupa variasi dari keyword tersebut seperti: “nutrition inside dark chocolate”, ”can dark chocolate help weight loss”, ”how many dark chocolate should I eat every day”, ”what are the health benefits of dark chocolate” dan lain-lain. Tidak terlalu berbeda dengan keyword bukan?
Terdapat tiga macam search queries yang dibedakan menurut tujuannya, yaitu:
  1. Navigational (Go)
  2. Informational (Know)
  3. Transactional (Do)

Navigational (Go)

Navigational query adalah search query yang diinput dengan maksud untuk menemukan sebuah website atau konten dari website tersebut. Contohnya, pencari yang memasukkan kata “Facebook” untuk menemukan Facebook. Atau misalnya jika anda pernah mendengar tentang Venesyt akan mencari menggunakan “Venesyt Media” dan menemukan website ini di hasil pencarian pertama. Dikatakan “Go” karena digunakan untuk mencari suatu website.

Informational (Know)

Informational search query adalah pencarian yang berhubungan dengan riset atau jawaban atas suatu pertanyaan. Pencari yang menggunakan search engine menggunakan query yang termasuk dalam jenis ini hanya membutuhkan informasi atas sebuah pertanyaan atau cara melakukan suatu hal. Dikatakan “Know” karena digunakan untuk mencari informasi. Contoh yang termasuk hal ini:
  • Pencarian jawaban suatu pertanyaan: “Mengapa keyword research diperlukan”
  • Melakukan riset: “Sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia”
  • Cara melakukan sesuatu: “Cara mengganti ban mobil”

Transactional (Do)

Transactional search query adalah query yang bermaksud untuk melakukan sebuah transaksi, seperti melakukan pembelian.
Bisnis lokal banyak yang menggunakan query ini. Dikatakan “Do” karena akan melakukan tindakan dalam waktu dekat. Banyak pencarian lokal (pencarian di kota yang sama) bersifat transactional pula. Contoh beberapa search query yang bersifat transactional:
  • Brand dan nama produk: "intel i9 9900k"
  • Perbandingan antara 2 produk: “iPhone XS dan xs max" 
  • Pencarian umum: “mesin espresso”
  • Yang terdapat kata-kata bersifat membeli: “beli kabel charger type c”, ”pesan pizza”, “kupon belanja”.

Long Dan Short Tail

Pada saat pertama kali masuk ke dunia blogging, seringkali jika anda mencari tahu tentang cara membuat artikel dan sejenisnya, mereka akan menyarankan untuk anda melakukan riset keyword dahulu.
Pada saat itu saya tidak tahu apa-apa. Website tentang “survival” keywordnya ya juga “survival”.
Tapi tidak lagi. Hari-hari itu sudah lewat.
Yang namanya keyword bukanlah hanya satu kata saja. 
Untuk ilmu singkat. Keyword yang mempunyai lebih dari satu kata disebut sebagai keyphrase. Jadi sebenarnya yang dimaksud oleh orang-orang itu adalah keyphrase. Karena tidak ada website yang hanya menyasar satu kata saja.
Selain susah, juga tidak tersasar. Seperti menembak seekor burung dengan shotgun. Karena mereka terbiasa menyebut keyword, maka keyword lah yang dipakai secara luas sekarang.
Keyword menurut jumlah katanya terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Short Tail (Ekor Pendek)
  • Long Tail (Ekor Panjang)

Short Tail

Seperti yang dikatakan oleh SEOpressor. Short tail keyword adalah keyword yang terdiri dari 3 kata atau dibawahnya. Mereka biasanya adalah hal pertama kali yang terpikirkan jika anda ingin:
  • 1
    Makan: ”pizza delivery”, “fast food terdekat”, ”makanan khas kota”
  • 2
    Mencari tempat ibadah: ”gereja”, ”masjid” 
  • 3
    Ingin melakukan sesuatu: ”lapangan airsoft”, ”tempat karaoke”

Long Tail

Long tail keywords merupakan sedikit berbeda dibanding short tail keyword. Long tail keyword terdiri lebih dari 3 kata. Mereka lebih tersasar dan biasanya tidak terlalu banyak dalam jumlah pencarian. Mungkin anda tidak akan mendapatkan jumlah traffic yang banyak dengan long tail keyword tetapi traffic inilah yang anda inginkan. Contohnya seperti:
  • 1
    "cuci mobil murah berkualitas" 
  • 2
    "hadiah untuk hari valentine” 
  • 3
    "best song summer 2018” 
Long tail keyword lebih spesifik dari short tail keyword. Hal ini membuat long tail keywords lebih diminati oleh banyak orang karena konversi yang lebih tinggi. Short tail keyword tidaklah spesifik, tetapi mempunyai keuntungan dari hasil pencarian yang lebih tinggi.
Sebaiknya jangan terpaku pada hasil pencarian yang tinggi karena seringkali anda akan mendapatkan kompetisi yang luar biasa berat.
Cobalah mencari dengan menggunakan short tail dan long tail. Dibawah ini adalah hasil dari pencarian dengan menggunakan short tail dan long tail:
Dog Food

Dog food for small dogs

Bagaimana menurut anda ketika melihat kedua perbandingan tersebut? Apakah yang pertama sepertinya lebih berpeluang atau yang kedua? Hal ini akan dibahas nanti dibawah. 

Proses Riset Keyword

Setelah anda mengetahui beberapa macam search query dan perbedaan long-tail dan short-tail keyword, sekarang saatnya masuk ke proses melakukan keyword research.
Bagaimana cara riset keyword untuk blog atau bisnis? Terdapat empat step untuk melakukan proses ini:
  • 1
    Pencarian Seed Keyword 
  • 2
    Mencari dan Mengumpulkan Sejumlah Keyword
  • 3
    Menyeleksi Keyword
  • 4
    Memprioritaskan Keyword

Step 1: Seed Keyword

Seed keyword adalah awal dari keyword research anda. Seed keyword adalah kata dasar dari sebuah keyword sebelum ditambah dengan kata-kata lain. Seperti contoh di atas, "dog" adalah seed keyword. Seed keyword menentukan niche dan kompetitor anda. Di guide ini akan dibagi dua cara mencari seed keyword, yaitu dengan produk dan pencarian seed keyword tanpa produk

Dengan Produk

Jika anda sudah mempunyai produk atau bisnis yang dipromosikan secara online, menentukan seed keyword tidak perlu susah-susah lagi. Anda hanya perlu memikirkan bagaimana cara pelanggan anda mencari produk yang anda tawarkan.

Sebagai contoh, misalkan anda mempunyai toko online yang menjual produk samsung galaxy s7. Keywords yang akan keluar di pikiran anda awalnya adalah akan seperti:
  • Galaxy s7 aksesoris
  • Case galaxy s7
  • Galaxy s7 charger
Hal yang wajar bukan?

Kalaupun anda kesulitan dalam menentukan seed keyword apa saja yang sebaiknya digunakan.

Anda hanya perlu “menggali” lebih dalam. Tapi bagaimana?

Jawabannya adalah dengan mengunjungi tempat-tempat online dimana pelanggan anda sering berkunjung. Tergantung dengan niche masing-masing, tetapi biasanya banyak dari mereka terdapat di tempat-tempat berikut:
  • Forums
  • Reviews
  • Wikipedia
  • Quora
  • Blog Comments
  • Facebook Groups
Dari sekian banyak tempat, mari kita lihat beberapa contohnya:
Facebook Group
Orang-orang selalu melakukan pencarian menggunakan komunitas online seperti Facebook. Dan Facebook groups adalah kumpulan dari mereka yang mempunyai minat yang sama.
Karena itu selain dapat melihat seed keyword untuk ditentukan dalam keyword research, anda juga dapat memperkirakan seberapa besar suatu pasar dengan cara melihat jumlah followersnya.
Seperti contoh dibawah ini. Pencarian dengan kata kunci “survival” Memperlihatkan berbagai macam grup yang mempunyai member yang cukup banyak. 

Seperti Survival Skills Indonesia. Grup ini mempunyai lebih dari 10 ribu members. Di dalamnya juga terlihat banyak postingan dari membernya seputar gear dan ilmu-ilmu yang penting untuk survival. 

Wikipedia
Wikipedia juga merupakan sumber yang sangat baik untuk mencari seed keyword karena topik-topiknya yang dikategorikan dan mempunyai banyak sekali subtopik. Beginilah contoh untuk mencari topik atau ide di wikipedia.
Pertama carilah topik yang luas, apapun, seperti cokelat.

Lalu perhatikan daftar isinya.

Disini sudah bisa terlihat topik-topik yang sepertinya akan mempunyai banyak pencari.
Beberapa dari mereka akan mempunyai lagi artikel utama...

Yang dapat memperluas suatu topik. Pencarian topik disarankan dilakukan dalam bahasa inggris karena banyaknya user yang menggunakan bahasa inggris sehingga mempunyai data yang lebih lengkap dan dapat menemukan lebih banyak lagi seed keyword.
Inilah perbandingan daftar isi wikipedia antara bahasa inggris dan bahasa indonesia untuk "cokelat"


Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia
Quora
Hampir semua orang mengetahui Quora. Jika anda mencari sesuatu di search engine, seringkali anda akan melihat Quora di hasil pencarian itu. Pencari jika tidak mengerti tentang sesuatu akan mencari artikel tentang topik tersebut sebelum akhirnya bertanya di Quora.
Saat mereka bertanya di Quora, berarti artikel yang didapat mungkin belum bisa menjawab dengan jelas pertanyaan yang mereka punya, dan terdapat kemungkinan bahwa pertanyaan tersebut ditanyakan oleh banyak orang pula. 
Ini adalah hasil pencarian dari keyword “chocolate”

Jika anda memasuki pertanyaan tersebut, di bagian kanan bawah juga terdapat pertanyaan sejenis: 

Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mencari seed keyword apabila sudah menentukan produk yang ingin dijual.

Belum Mempunyai Produk

Tetapi bagaimana untuk mereka yang belum mengetahui produk apa untuk dijual? Terdapat banyak sekali jumlah pasar yang dapat diikuti. Tentu saja semua orang ingin menjual barang yang mempunyai potensi keuntungan paling banyak.

Secara garis besarnya, memilih sebuah niche untuk menemukan barang terdapat dua cara dalam melakukannya.
Tentu saja pemilihan niche tidak harus dilihat berdasarkan jumlah pencarian. Niche yang spesifik mungkin hanya mempunyai ratusan pencarian per bulannya. Tetapi konversinya biasanya akan sangat tinggi. Selain itu anda tidak harus membuat blog seputar satu keyword saja, anda dapat juga mentarget keyword sejenis untuk menambah traffic.
Monetization Method
Monetization method adalah cara mencari niche dengan memilih produk terlebih dahulu. Anda dapat mencari sebuah produk yang anda mengerti dan anda senangi. Setelah itu pikirkan keyword yang akan dipakai oleh pencari untuk menemukannya di Google. 
Banyak toko online biasanya mempunyai program seperti reseller/dropship dan affiliate. Anda hanya perlu mencari produk-produk yang anda inginkan untuk dijual dan menanyakan jika mereka mempunyai program affiliate.
Untuk affiliate, anda dapat menggunakan website yang populer seperti Clickbank, Jvzoo, dan sejenisnya. Tetapi untuk di Indonesia sepertinya lebih cocok untuk dropship menggunakan toko online lokal saja seperti Kaskus, Tokopedia, Lazada, dan sejenisnya.
Niche Down
Yang kedua adalah niche down. Yang dimaksud niche down adalah pemilhan niche dari yang umum hingga ke sangat spesifik, biasanya keyword yang mempunyai empat kata atau lebih.

Contohnya, saya memilih “dog” sebagai niche umum. Untuk melakukan niche down, saya harus memikirkan kalimat yang terdapat kata “dog” didalamnya. Dalam beberapa menit mencari, inilah yang saya dapatkan:
  • house for big dogs (4,400 search/month): saya bisa membuat sebuah blog mengenai rumah-rumah anjing dan bereksprimen pembuatan rumah anjing sendiri (DIY)
  • food for older dogs (720 search/month): Anjing yang sudah semakin tua sama halnya dengan manusia. Mereka tidak mampu makan makanan yang dulunya bisa dimakan. Karena itu mereka membutuhkan makanan khusus untuk anjing yang sudah tua
  • how to calm down a dog (5,400 search/month): Banyak juga anjing yang takut dengan manusia, lingkungannya, atau trauma karena suatu hal. Pemilik anjing juga ingin peliharaan mereka mendapat yang terbaik.
Tentu saja pemilihan niche tidak harus dilihat berdasarkan jumlah pencarian. Niche yang spesifik akan hanya mempunyai ratusan pencarian per bulannya. Tetapi konversi yang dihasilkan akan sangat tinggi. Selain itu anda tidak harus membuat blog seputar satu keyword saja, anda dapat juga mentarget keyword sejenis untuk menambah traffic.

Step 2: Mencari Keyword

Setelah anda menemukan keyword yang dilihat mempunyai peluang untuk dijadikan blog, selanjutnya adalah mengecek apabila keyword tersebut benar-benar mempunyai peluang:

Keywords everywhere

Yang pertama adalah Keywords Everywhere. Jika dahulu kala saat ingin melakukan keyword research anda harus menggunakan Adword Planner, sekarang tidak lagi. Anda dapat menginstall Kewyords Everwyhere (extension/addon) untuk melihat jumlah keyword dan keyword sejenis yang akan ditampilkan di halaman yang sama. Pencarian keyword pun akan menjadi lebih mudah. Biasanya jika tidak ingin repot-repot melakukan keyword research, anda cukup melakukan ini saja. 

Ubersuggest

Penggunaan Ubersuggest cukup mudah. Pencarian keyword “dog” akan menghasilkan lebih dari satu juta pencarian per bulannya. 
Di halaman yang sama juga diperlihatkan seberapa kompetitif secara organik, kesulitan dalam melakukan iklan berbayar, dan harga per klik (CPC).

Di “keyword ideas” anda akan dapat melihat keyword apa saja yang juga mempunyai pencarian yang lumayan banyak setiap bulannya. Di bagian kanan juga terlihat top 10 website yang berada di halaman pertama lengkap dengan estimasi jumlah pengunjung, social shares, dan skor domain.

Google Search Console

Selanjutnya adalah melihat dari dalam, yaitu dari website anda sendiri. Jika anda mempunyai website yang berdiri sejak beberapa waktu, anda harusnya telah mempunyai ranking untuk beberapa keyword. Mengetahui keyword apa saja yang anda rank adalah jalan yang tepat.

Untuk mengetahui hal itu, anda dapat menggunakan berbagai macam tools. Anda tidak dapat mencari secara manual (mengetik setiap keyword di Google dan cek bila websitenya ada) karena hal itu akan memakan waktu yang sangat lama dan tidak efisien.

Google Search Console mengetahui darimana saja pengunjung berasal. Tetapi sebelum itu anda harus menginstall nya dulu di website anda. Untuk mengetahuinya, anda dapat membuka halaman performance dan melihat query. 

Search Console memperlihatkan rata-rata posisi anda untuk keyword yang anda rank, seberapa banyak impression (jumlah yang melihat), CTR, dan click. Hanya, mereka tidak memperlihatkan seberapa banyak pencarian per bulannya dan anda hanya di batasi sebanyak 1000 keyword saja.
Dan untuk mereka yang belum mempunyai website, terdapat satu cara lagi untuk mencari sejumlah keyword yaitu...

Menyontek Kompetitor Anda

Loh kok menyontek? Apa maksudnya?
Anda sudah mempunyai produk atau pasar yang akan dimasuki, tapi masih tidak tahu keyword apa saja yang harus di target? Caranya mudah. Anda hanya perlu menyontek kompetitor anda.
Jika anda tidak tahu siapa saja kompetitor anda, anda bisa mencarinya dengan cara mencari keyword yang berhubungan dengan niche anda di Google. Setelah itu dari hasil dapat ditemukan berbagai macam website yang mempunyai peringkat tinggi.
Seperti contoh dibawah ini, anda sedang membuat blog dan ingin membuat blog anda mendapat halaman pertama di keyword seperti:
  • “meditation for beginners”
  • “how to be confident”
  • “motivational tips”
Anda akan melihat terdapat website ZenHabits.net yang terus menempati peringkat di halaman pertama hasil pencarian. Mari kita melakukan pencarian website tersebut menggunakan Ahrefs. Masukkan saja domain ZenHabits.net ke kotak pencarian dan dari situ akan terlihat keyword apa saja yang mendapat peringkat tinggi selain tiga keyword diatas:

Atau jika anda tidak punya Ahrefs, anda bisa melakukannya melalui Moz, pencarian ZenHabits di Moz akan menampilkan puluhan macam keyword.

Dengan cara ini anda akan mendapat keyword yang cukup banyak untuk membuat anda sibuk selama beberapa bulan.
Sebaiknya anda melihat konten apa saja yang dimiliki kompetitor yang mempunyai peringkat tinggi di berbagai keyword dan membuat konten yang lebih berkualitas dan lebih mudah dibaca dan dimengerti sehingga anda akan mempunyai peringkat yang lebih tinggi dibanding kompetitor tersebut kedepannya. 

Part 3: Seleksi Keyword (Keyword Analysis)

Setelah mengumpulkan beberapa keyword yang telah didapat, selanjutnya adalah mencari tahu tingkat kesulitan dari sebuah keyword.
Anda kemungkinan besar bukanlah satu-satunya orang yang ingin mempunyai rank di keyword tersebut. Apalagi jika keyword tersebut mempunyai jumlah pencarian yang tinggi.
Untuk itu, kita juga harus tau seberapa sulitnya untuk mendapatkan rank di suatu keyword. Untuk itu terdapat beberapa parameter yang harus dilihat, yang pertama adalah

Moz

Jika anda mempunyai membership dengan Moz (anda bisa daftar untuk free trial 30 hari), anda dapat mengakses tool oleh Moz yang bernama Keyword Difficulty (tingkat kesulitan keyword)

Tool ini akan memperlihatkan persentase kesulitan untuk setiap keyword, hal ini memberikan anda estimasi seberapa susah untuk mendapatkan ranking yang tinggi di keyword tersebut. Anda juga dapat melihat top 10 website yang mempunyai ranking lengkap dengan PA (Page Authority) dan DA (Domain Authority) mereka. 
Moz juga mempunyai sebuah extension yang memperlihatkan DA dan PA untuk setiap snippet yang muncul di hasil pencarian.

Mari kita lihat beberapa parameter tersebut:
Page Authority (PA)
Parameter pertama adalah PA (Page Authority), parameter ini adalah parameter yang paling penting. Page Authority menilai sebuah halaman berdasarkan beberapa faktor, semakin tinggi maka semakin kuat. Google tidak memberi nilai kepada sebuah website, tetapi hanya memberi nilai kepada sebuah halaman.
Tidak semua hasil pencarian di halaman pertama mempunyai PA yang tinggi. Meskipun mempunyai PA yang tinggi, sebuah konten bisa mendapat rank yang tinggi karena mungkin hal selanjutnya yaitu
Domain Authority (DA)
Domain Authority mempunyai nilai yang lebih penting dibanding PA. Domain Authority lah yang membuat sebuah konten bisa mendapatkan rank yang tinggi dengan waktu singkat dan lebih mudah dibanding dengan website yang mempunyai Domain Authority yang rendah.

Jadi saat anda mengevaluasi kompetitor anda, sebaiknya dilihat lagi dari Domain Authority (DA), Page Authority (PA) dan jumlah links yang mereka punya.

Dengan menggunakan keyword yang sudah dibahas di atas “meditation for beginners”, anda dapat melihat hasil dari tingkat kesulitan, jumlah pencarian, CTR organik, dan skor priority (seberapa layak sebuah keyword untuk di rank berdasarkan beberapa faktor. Semakin tinggi semakin bagus). Dapat pula ditemui beberapa sugesti keyword dan analisis SERP dari keyword tersebut.


Di paling bawah juga terdapat sejumlah mention untuk keyword tersebut. Hal ini penting untuk melihat siapa yang menggunakan keyword tersebut dan bagaimana mereka membuat sebuah konten dengan keyword itu.
Tetapi yang terpenting adalah SERP analysis. Di halaman ini anda dapat melihat parameter yang penting di atas sekaligus dengan website mana saja yang harus dikalahkan untuk mencapai halaman depan. Jika website anda muncul di salah satu dari 10 hasil tersebut, selamat.

Jika website anda tidak berada di salah satu dari hasil tersebut, anda dapat membandingkan Domain Authority dan linking root domain anda dengan rata-rata website yang berada di top 10. Domain authority adalah skor dari 1 sampai 100. Semakin tinggi Domain Authority (DA) sebuah website, semakin mudah juga untuk mendapatkan rank tinggi di suatu keyword.
Linking root domain adalah jumlah domain yang memberikan link ke website tersebut, dengan kata lain, jumlah backlink. Dengan ratusan faktor Google dalam memberikan nilai atas suatu website, anda tidak harus memiliki Domain Authority (DA) tertinggi dan linking root terbanyak untuk mendapatkan rank #1.
Hal yang lain yang dapat dipelajari dari ini adalah apakah keyword ini mengeluarkan hasil pencarian yang terdapat hasil bersifat komersil atau murni informasi.
Artinya adalah anda dapat mengetahui apakah keyword ini dicari untuk keperluan komersial (pencarian barang atau jasa) atau apakah dicari untuk mendapat pengetahuan yang lebih banyak (pencarian informasi akan sesuatu, bukan produk atau servis).
Di hasil di atas bisa dilihat bahwa keyword itu menghasilkan 10 hasil yang 100% bersifat informational saja. 
Anda juga harus membuat banyak konten seputar keyword tersebut dan sebar ke banyak tempat seperti Youtube, Medium, dan sejenisnya agar bisa dilihat lebih banyak orang lagi. (Yang nantinya mereka akan mengunjungi blog anda melalui link di website tersebut)

Ahrefs

Selanjutnya adalah penggunaan Ahrefs untuk mengecek tingkat kompetisi keyword anda. Penggunaan Ahrefs untuk mengecek apabila keyword susah ditarget atau tidaknya cukup mudah. 
Disaat anda memasukkan keyword anda di Keyword Explorer, ahrefs akan menampilkan sebuah data yang menunjukkan tingkat kesulitan keyword, jumlah pencarian, jumlah klik, dan total pencarian global.
Selain itu keyword difficulty memberikan jumlah backlink unik (satu link per domain) yang dibutuhkan untuk mendapatkan rank top 10.

Anda bisa melihat jumlah pencarian dari ahrefs berbeda dengan jumlah pencarian moz. Hal ini dikarenakan mereka tidak mempunyai data yang hanya berdasarkan kepada Google Keyword Planner, namun menggunakan clickstream. 
Dengan menggunakan informasi yang diberikan clickstream, mereka memperkirakan jumlah pencarian setiap bulannya dengan formula masing-masing dan menggunakan Google Keyword Planner sebagai referensi. 
Ahrefs juga mempunyai nama yang berbeda untuk memberikan nilai atas suatu website. Yaitu Domain Rating (DR) dan URL Rating (UR)
Domain Rating (DR)
Domain Rating menunjukkan kekuatan sebuah backlink website menggunakan sebuah formula yang menghasilkan sebuah nilai antara 1 sampai 100, semakin tinggi semakin kuat.
Tujuan dari Domain Rating adalah untuk menaksir kekuatan backlink di sebuah website. Karena itu, DR adalah sebuah parameter yang berguna ketika anda membangun backlink, karena website dengan DR yang lebih tinggi akan dapat mengangkat peringkat website anda lebih mudah.
Domain Rating juga berguna untuk mengestimasi kemampuan sebuah website untuk mendapat traffic dari Google.
Url Rating (UR)
Tidak jauh berbeda dengan Domain Rating. Jika Domain Rating menilai kekuatan sebuah website, maka Url Rating menilai sebuah halaman di dalam website tersebut.
Url Rating mempunyai hubungan dengan salah satu faktor untuk Google ranking, yang artinya adalah halaman dengan UR yang tinggi akan mendapat ranking yang tinggi juga di SERP.
Ahref menggunakan formula yang sama dengan Google’s PageRank formula, yaitu adalah:
  • Menghitung jumlah link di setiap halaman;
  • Menghitung pula link dengan atribut "nofollow";
  • Mempunyai “damping factor”;
  • Mempunyai robot yang dapat menjelajahi banyak website (Krusial untuk mengkalkulasi secara akurat parameter yang berdasarkan link)
Maka dari itu UR oleh Ahrefs bisa dibilang mendekati formula Google dalam penilaian sebuah halaman, karena itu halaman yang mempunyai UR tinggi bisa tinggi juga peringkatnya di hasil pencarian di Google.

Part 4: Prioritas Keyword

Setelah anda menemukan beberapa keyword yang berpeluang untuk mendapatkan pengunjung paling banyak, sekarang apa yang harus dilakukan?
Yaitu memprioritaskan keyword. Anda harus memilih keyword-keyword mana saja yang lebih baik dibanding yang lainnya. Dengan demikian waktu anda dapat terpakai untuk keyword yang paling bagus.
Ada beberapa tahap yang harus dipertimbangkan dalam memilih keyword mana yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu:
  • Tentukan “sweet spot” dari jumlah pencarian yang tinggi dengan kompetisi yang rendah (seperti yang sudah dibahas menggunakan Moz dan Ahrefs tadi)
  • Pertimbangkan juga keyword yang mempunyai pencarian yang tinggi dan kompetitor yang mempunyai domain authority yang cukup rendah dan backlink yang sedikit atau berkualitas rendah.
  • Jika website anda bersifat komersil (menawarkan produk atau jasa), maka tentukan keyword yang bersifat komersil juga. Dan jika website anda bersifat informational (seperti blog), maka tentukan keyword yang mempunyai 
  • Jika website anda telah mempunyai ranking di halaman pertama, tetapi bukan di 5 hasil pertama dan keyword tersebut mempunyai jumlah pencarian yang lumayan banyak, akan lebih baik untuk memfokuskan agar bisa menaikkan peringkat anda di keyword tersebut.
Seperti yang sudah anda ketahui, tujuan dari pencarian keyword adalah untuk menemukan konten apa saja yang dapat dibuat untuk mendapatkan rank dan otomatis, pengunjung yang banyak. Tidak ada gunanya membuat artikel jika tak ada yang akan membacanya.
Belasan tahun lalu, untuk mendapat rank yang tinggi di Google hanya perlu menyisipkan sejumlah keyword yang sama di konten. Pada saat itu Google ingin mengetahui apa topik dari suatu konten dan cara untuk mengetahuinya adalah jumlah keyword di konten tersebut.

Tetapi sekarang sudah tidak demikian.

Google sudah menjadi lebih pintar, dan mempunyai algoritma yang sangat canggih (meskipun masih terfokus ke seputar bahasa inggris saja).

Google mengeluarkan sebuah update pada tahun 2013 yang bernama Hummingbird. Hummingbird memberikan lebih banyak perhatian ke setiap kata yang ada di search query, dan memastikan bahwa Google juga mempertimbangkan arti dari kalimat tersebut secara keseluruhan dan tidak memperlakukannya seperti sejumlah kata-kata. Tujuannya adalah agar pencarian dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat dan relevan untuk pencari.

Saat Neil Patel dan timnya melakukan riset tentang Hummingbird, mereka mendapat sebuah kesimpulan yang berjumlah delapan poin:
  • 1
    Pilih, ​​​​​​​perbaiki dan nyatakan topik website anda dengan jelas, spesifik namun tidak bertele-tele. (Jangan puas dengan statement yang ambigu atau terlalu umum)
  • 2
    Buatlah konten yang panjang (Hindari konten pendek)
  • 3
    Buatlah konten yang sangat mendetail (Hindari konten umum yang dangkal)
  • 4
    Simpulkan maksud dan tujuan website anda dengan spesifik dan frontal(Jangan menyembunyikan tujuan anda atau membuat itu tidak jelas)
  • 5
    Buatlah konten yang disenangi pengunjung/target market anda (Jangan buat konten untuk membuat senang mesin pencari saja)
  • 6
    Buatlah konten yang terfokuskan (Lebih baik untuk memfokuskan kepada beberapa niche saja dibanding tersebar ke berbagai niche yang relevan dengan niche utama anda)
  • 7
    Buatlah konten yang banyak (Jangan puas dengan beberapa konten saja)
  • 8
    Buatlah konten yang semuanya relevan dengan bidang keahlian anda (Jangan menulis tentang konten yang tidak ada hubungannya sama sekali)
Terakhir, jika anda sudah melakukan riset tentang keyword dan anda telah mendapat keyword yang anda lihat dapat rank dengan mudah, saya mempunyai beberapa tips.
Yang pertama adalah jumlah kata. Lihatlah konten di top 10 dan rata-ratakan berapa jumlah kata yang mereka punya, tidak harus spesifik. Jika rata-ratanya adalah dua ribu kata, segitulah jumlah kata yang konten anda harus buat untuk menyaingi mereka. 
Tetapi jangan memikirkan bahwa anda hanya akan memenuhi dengan ratusan kata-kata yang bersifat “meramaikan” saja. Pembuatan artikel bukanlah pembuatan skripsi, setiap kalimat harus mempunyai makna. Jika tidak dapat menambahkan lagi, pikirkanlah pertanyaan-pertanyaan lain seputar topik tersebut untuk dibahas.
Kedua adalah fulfill the search intent. Maksudnya dari ini adalah artikel anda harus memuaskan keinginan mereka akan tujuan pencarian, yaitu dengan artikel yang menjawab pertanyaan mereka, dengan itu Google akan senang dengan anda. 
Jika mereka mencari “bagaimana cara membuat roti”, anda harus bisa memprediksi pertanyaan-pertanyaan di pikiran mereka yang akan ditanyakan selagi membaca artikel anda. Artikel anda sudah dibilang dapat memenuhi search intent adalah jika dengan artikel anda mereka tidak lagi lanjut mencari artikel-artikel lain yang relevan tetapi akan berhenti mencari.
Ketiga adalah On-Page SEO. Anda tidak perlu memikirkan susah-susah untuk melakukan On-Page SEO. Untuk awalnya, usahakan anda menyisipkan keyword utama anda di beberapa tempat berikut: 
  • URL
  • Page Title (Meta Title)
  • Headings (H1, H2, H3)
  • Image Alt
  • Konten (dibawah 5x sudah cukup)
  • Meta Description

Kesimpulan

Saya berharap dengan artikel ini anda dapat melakukan keyword research sendiri tanpa perlu membayar orang untuk melakukannya. Jika tidak mempunyai waktu atau ingin cepat melakukannya, cara riset keyword gratis dan paling mudah adalah dengan menggunakan Keywords Everywhere untuk jumlah keyword dan Moz extension untuk PA dan DA dan anda sudah dapat melihat data yang cukup dari hasil pencarian Google.