Traveling ke Jogja Part 1: Bertemu Bulek Wiwid dan Om Dwi

Pernah gak kalian kenal orang dari jejaring sosial dan hanya dengan chatting tapi sudah merasa dekat dan kenal lama? Mungkin ada banyak ya dari kalian yang seperti itu begitu juga saya. Berawal dari grup Indigo Universal di Facebook saya berkenalan dengan banyak orang yang memiliki takdir yang serupa dengan saya. Yang  bisa dibilang gift atau malah curse. Dari sekian banyak member grup akhirnya ada beberapa yang berkenalan dengan saya. Om dwi dan om dep, itu panggilan yang saya gunakan untuk mereka. Ada juga Bulek wiwid, jessy angela, djendra dan masih banyak lagi.
Septino Wibowo
Kita semua sudah saling kenal di facebook tapi belum pernah bertemu. Lokasi dan waktu yang belum mengizinkan. Dua bulan lalu Om dwi mempunyai rencana untuk ke Jogja berkunjung ke rumah neneknya sekalian traveling keliling Jogja dengan singkat. Om Dwi mengajak saya dan beberapa teman lainnya untuk sesekali berlibur ke jogja dan bertemu agar saling kenal kebih akrab. Tapi sayangnya yang bisa ke jogja hanya saya bersama Om Dwi.

Rencananya saya akan menginap di rumah Bulek Wiwid dan Om Dwi menginap di rumah Pak Lek/Neneknya. Walaupun saya belum pernah bertemu dengan mereka tapi saya memiliki firasat baik tentang jalan-jalan saya kali ini. Berbeda dengan traveling saya dulu yang sering sendirian atau ditemani sang kakak kali ini terasa seperti bertemu teman lama dan reunian. Padahal kita baru kenal tahun lalu dan belum pernah bertemu. Tapi kita sudah merasa begitu akrab bahkan tak canggung lagi untuk curhat dan bercanda serta bertukar pikiran tentang banyak hal.

Selasa, 24 April 2018
Pagi buta saya sudah sholat dan mandi untuk mengejar bus jurusan Tayu-Pati. Semua persiapan sudah beres. Dari baju, peralatan pribadi, peralatan untuk traveling seperti kamera dan laptop, sepatu, jaket, topi, tak lupa makanan ringan dan air putih semua sudah masuk kedalam koper kecil dan tas punggung yang biasa saya gunakan. Celana jeans biru tua, kaus hitam dengan jaket lapis biru sudah tertata sebagai baju ganti. Setelah sarapan saya pun bergegas berganti baju dan merapikan diri sambil menunggu mbak saya mengantar saya ke tempat pangkalan bus biasa berhenti.

Setelah mbk saya datang saya pun pergi ke tempat pangkalan bus Tayu-Pati di kidul kali. Setelah menunggu beberapa menit bus pun datang, tak perlu waktu lama saya berpamitan dengan mbak dan keponakan saya yang paling kecil bernama Yunga. Saya bergegas masuk kedalam bus meletakkan koper di belakang kursi saya dan duduk di kursi belakang sebelah pintu masuk bus. dengan membayar 10rb saya sampai di Pati untuk pergi ke Semarang. Perjalanan satu jam lebih, saya celingukan mencari Bus semarang-surabaya. Ternyata hanya tinggal satu lagi dan saya bergegas naik kedalam bus.

Perjalanan dari Pati ke Semarang kurang lebih satu setengah jam dengan biaya 25rb. Sampai di Terminal Terboyo saya naik ke Bus Semarang-Jogja dengan biaya 26rb. Perjalanan yang ditempuh dari Semarang sampai dengan Jogja sekitar 3 setengah jam. Akhirnya saya turun di Jogja. Sempat bingung dimana letak rumah Bulek Wiwid dan ngalor ngidul akhirnya ketemu juga. Rumahnya yang alamatnya sudah terkenal sebagai pengrajin seni bingkai kacamata dari kayu dan tanduk yaitu Tarawangsa nama usahanya suami Bulek Wiwid. Kalo kamu tertarik ingin beli bingkai kaca mata yang unik ini kamu bisa follow instagramnya di @tarawangsa
@tarawangsa
Perasaan saya campur aduk antara senang dan sedikit gugup tapi akhirnya setelah bertemu Bulek Wiwid lega karena tak duduk lama lagi di kursi bus dan lelah luar biasa. Setelah masuk ke ke rumah bulek saya pun berkenalan dengan dua anak Bulek Wiwid yaitu Galib yang ragil dan Danang yang Tertua.Saya pun istirahat sebentar sambil bercerita tentang banyak hal.

Kata Om Dwi dia akan ke rumah Bulek Wiwid juga dengan menggunakan bus atau grab. Jadi sambil menunggu Om Dwi datang saya membongkar isi tas dan mengecek kembali peralatan untuk perjalanan besok. Ternyata ada yang ketinggalan yaitu cas kameranya. Sejenak saya berpikir bagaimana cara ngecas kameranya dan Bulek bilang nanti beli aja di Mall sekalian jalan-jalan dulu ke Malioboro beli baju.

Setelah itu Om Dwi pun datang, kami pun bersalaman dan berkenalan ulang haha. Kesan pertama yang saya dapat dari Om Dwi adalah luar biasa energinya seorang Krystal. Saya langsung sedikit migren tapi saya tahan sambil minum es buah agar lebih mendingan. Berbeda dengan Bulek Wiwid yang singkron dengan energi saya, Om Dwi lebih mendominasi jadi seperti sedikit blank. Setelah kita duduk kembali dan menyantap es buah kami pun berdiskusi tentang perjalanan singkat kita yang akan dimulai besok pagi.

Kira-kira kemana saja ya besok kita akan pergi??!! Hmmm Jangan lupa tunggu lanjutannya ya karena masih ada Part lainnya tentang perjalanan kami para INDIGO menelusuri Jogja dan membahas tempat-tempat dengan cara kami yang aneh dan berbeda dengan orang normal lainnya. Kalo kamu ingin mendapatkan pemberitahuan dari email kamu bisa berlangganan artikel saya dengan cara memasukkan email kamu dibawah ini kemudian submit deh. Nanti kalo ada artikel baru bakalan muncul pemberitahuan di email kamu.

Ingat! 'Mereka' Ada disekitar kita. Septino Wibowo