Antara Mimpi dan Teleportasi

Halo guys, rasanya udah agak lama ya gk nyapa kalian semua. Banyak banget yang bilang kalo sebel nungguin cerita baru di blogku karena saking lamanya. Banyak yang inbox dan dm memaksaku buat cerita baru karena udah banyak janji beberapa minggu lalu.

Maaf banget ya guys baru bisa nepatin janji sekarang, selain karena kondisi fisik lagi gak fit karena cuaca yang tak menentu juga karena lagi penyembuhan secara rohani. Tahulah susahnya kayak apa kalo sering ngadepin mereka yang gak mau pergi dari pandangan. Dan kali ini aku akan bercerita panjang lebar tentang apa yang aku alami belakangan. Tidak semuanya tapi yang paling menarik untuk dibahas.

Tenang aja, bagi yang udah siap siap deg degan gak usah khawatir karena ceritanya gak serem kok. Cerita ini sekaligus pengalaman pertama ke dua aku mengalami hal aneh yang dulu pernah ku ceritakan tentang dua mimpi anehku, baca cerita sebelum ini kalo belum tahu ya.
Septino Wibowo

Cerita dimulai,
Bulan November.
Setiap malam aku bisa tidur. Padahal biasanya aku tidak bisa tidur di malam hari, sangat jarang sekali. Setiap malam aku bisa pulas tidur sampe pagi datang. Tapi dari situ aku merasa agak ganjil. Aku tidak pernah merasa atau mengingat sedikitpun mimpi yang aku alami. Biasanya setiap aku bangun aku bisa membayangkan mimpi yang barusan aku alami tapi beberapa hari ini seperti hambar.

Pada akhir bulan, ada keanehan lagi yang muncul yaitu ketika aku bermimpi aku merasa berada dalam tubuh orang lain di negara yang berbeda dengan waktu yang berbeda. Ini adalah hal yang aneh, super aneh yang aku alami. Aku akhirnya tahu negara mana yang aku pijak dengan raga orang lain itu setelah melihat patung Liberty. Aku hampir tersesat dan tak tahu kemana harus pergi seperti orang kebingungan. Alangkah terkejutnya ketika ada seorang wanita mencium aku dengan tiba tiba kemudian memelukku. Dia memanggil namaku dengan sebutan Sam. Kemudian dia melihat ekspresi kebingunganku, dan tertawa terbahak bahak. Dia bilang tidak pernah melihat aku selucu itu.

Kemudian dia menggandeng tanganku dan pergi mengajakku makan siang. Aku tertegun melihat kota yang megah itu. Billboard dimana mana dan semua orang sibuk dengan urusan mereka dan seperti mengacuhkan orang lain disekitarnya. Masih berjalan menuju restoran aku masih bingung dengan keadaan yang aku alami. Aku tidak berbicara sedikitpun karena takut apa yang aku ucapkan tidak dimengerti wanita itu. Aku juga masih bingung kenapa bisa senyata ini jika benar mimpi. Bahkan aku bisa merasakan hembusan nafasku sendiri yang terasa dingin dengan suhu udara di sekitar.

Setelah masuk restoran ada beberapa orang yang sepertinya teman dari si pemilik raga ini. Mereka tampak sumringah dan merangkulku layaknya teman dekat. Aku hanya senyum tipis kemudian ikut duduk bersama mereka dan wanita itu. Mereka membicarakan tentang gadis gadis di sekolah mereka dan sesekali melirik kearah wanita yang duduk disebelahku yang tak melepaskan genggamannya dari tanganku. Wanita itu sesekali cekikikan ketika ikut membalas candaan yang dilontarkan pria yang nampak seperti remaja puber bertubuh bongsor didepanku. Mereka semua terlihat sangat akrab dan aku masih kebungungan harus berbuat apa.

Tanganku mulai dingin karena takut dan gemetaran. Aku memerintahkan diriku sendiri untuk bangun dan mencoba mencubit tangan kiriku sendiri tapi ternyata tidak terjadi apapun.Hampir semua yang mereka katakan dapat aku pahami tapi aku masih takut untuk membuka mulutku dan berbicara bahasa asing yang sudah aku pelajari seumur hidupku. Mereka kemudian melihat kearahku dan bertanya ada apa denganku. Aku hanya menggeleng pelan. Mereka mengangguk seperti paham sesuatu kemudian memesan makanan. Satu hal yang aku belum tahu, apakah aku punya uang di sakuku. Aku pun dengan pelan merogoh saku celanaku dan menemukan dompet. Dompet yang agak kecil dan sedikit tebal. Aku membukanya. Sebuah kartu identitas bernama Sam Julian Jr. lahir pada tahun 2000 asal Virginia. Ada beberapa lembar uang 10 dolar dan 100 dolar di sela dompet itu. Aku membatin orang ini anak orang kaya.

Aku pun mengembalikan lagi dompet itu ke saku celana dan ikut memesan makanan ringan dan minuman yang nampak sangat asing bagiku. Ketika aku memesan makanan itu mereka melihatku dengan wajah bingung. Kemudian pria disebelah kananku bilang bahwa aku membenci makanan itu dan dia merasa aneh saat melihatku memesan makanan itu. Rasanya aku ingin menghilang dari situ saking terkejutnya dan panik. Aku membuka suara, aku bilang hanya ingin mencobanya sekali lagi. Pria disampingku masih menatapku dengan wajah bingung dan mereka semua melihatku seperti memiliki sejuta pertanyaan diotak mereka.

Wanita disebelahku bertanya apa aku baik baik saja. Aku hanya mengangguk. Kemudian mereka diam sesaat dan membuat suasana sangat canggung. Aku hanya bisa menatap luar restoran untuk membuang wajahku dari tatapan mereka. Tak lama seorang wanita berkulit hitam menyajikan makanan di meja kami. Aku hanya bisa menghela nafas, mereka pun memakan makanannya. Aku mulai mencicipi makanan aneh didepanku yang terlihat tak higienis. Aku mencoba memakannya dan aku terkejut ketika bisa merasakan makanan itu. Berarti benar ini bukanlah mimpi. Dan aku makin terkejut ketika aku merasakan makanan ini seperti nasi gandul yang hanya dihiasi sayuran. Aku memakannya sampai habis. Mereka hanya melihatku seolah tak percaya dan kembali memakan makanan mereka. Aku meminum minumanku yang terasa seperti ekstra jos ditambah susu. Setelah selesai makan, mereka bertanya kepadaku apakah aku menyukai makanan itu. Aku hanya mengangguk dan bilang iya, rasanya lumayan.

Mereka pun mengangguk dan mulai melihat keanehan dariku. Mereka pun pergi meninggalkanku dan wanita disebelahku. Wanita itu juga terlihat aneh sekarang. Dia berpamitan dan berkata akan kembali ke kampus. Wanita itu mencium pipiku dan pergi dari restoran. Setelah membayar makananku aku segera pergi dari restoran. Aku membuka dompetku lagi, tidak ada alamat rumah atau petunjuk apapun mengenai orang ini. Aku merogoh saku celanaku yang lain dan menemukan iphone 7 (terlihat dari bentuknya). Aku membuka kunci hp dan melihat catatan di iphone. Aku membuka banyak lokasi dan sms. Tak ada petunjuk apapun. Aku pun kebingungan dan akhirnya pergi berjalan kaki tanpa tujuan. Setelah sekitar setengah jam aku berjalan ponsel pun berdering. aku mengambil ponsel itu dan ada tulisan "Mom" memanggil. Aku bingung akan menjawab atau tidak. akhirnya aku mengangkat telpon. Suara wanita itu terdengar lembut berkata segera pulang karena dia harus pergi dan menyuruhku mengawasi adik.

Kepalaku terasa sedikit pusing dengan semua hal ini. Walaupun pemandangan disekitarku sangat indah dengan daun kekuningan yang terus berjatuhan dari pohon, tapi itu tidak bisa memberiku petunjuk dengan apa yang terjadi. Aku mencoba mencari lokasi panggilan tadi berasal dan menemukannya. Jaraknya lumayan jauh dan aku tidak tahu transportasi apa yang bisa kugunakan. Aku tidak tahu sama sekali. Aku diam beberapa saat dan mencoba mencari taxi. Aku tidak tahu biaya bill taxi disini semahal apa tapi hanya itu yang bisa aku lakukan untuk sampai ke rumah Sam ini.

Aku pun melambaikan tangan kearah taxi dan taxi itu berhenti. Aku masuk kedalam dan menyuruh supir untuk mengantarku ke jalan ... perumahan ... setelah sampai ternyata billnya lumayan murah untuk ukuran negara paman sam. Aku turun dan melihat lihat perumahan dan terlihat unik itu. Banyak anak kecil bermain dengan anjing mereka juga beberapa remaja di halaman rumah. Aku mencari rumah si pemilik raga ini dan seorang anak kecil memanggil nama Sam dari belakang. Kemudian anak kecil itu berlari kearahkua dan bertanya apa yang aku lakukan. Dia terlihat kesal dan menggandeng tanganku ke rumah yang ukurannya hampir sama dengan murah di sekitar sini. Setelah masuk, seorang wanita berambut pirang memelukku dan mencium pipiku. Wanita itu terus memberikan kunci kepadaku dan segera pergi membawa mobil didepan rumah.

Sepertinya Sam adalah anak rumahan yang banyak teman sepertiku bantinku. Anak kecil berpipi agak gembung berambut pirang itu duduk di sofa dan menyuruhku untuk memasakkannya makan siang. Aku terkejut dengan hal ini. Bagaimana bisa aku memasak. Apalagi masakan asing. Aku hanya ikut duduk di sofa dan membuka ponsel lagi. Anak kecil itu kemudian menatapku dan bilang untuk masakan sesuatu. Aku menggeleng cepat, aku bilang tidak bisa masak. Anak kecil itu terlihat emosi kemudian memukul mukul tubuhku. Dia bilang dia lapar. Aku mencoba menghentikannya dan bangun dari sofa. Aku pun berjalan mengelilingi rumah ini karena menurutku sangat luas, siapa kira jika dilihat dari luar terlihat kecil.

Aku akhirnya menemukan dapur. Aku mencoba memuka kulkas, isinya hanya daging yang baunya tak enak dan beberapa susu di botol besar serta makanan kaleng yang tak aku kenal sama sekali. Aku mencoba membuka lemari lemari dan menemukan banyak cemilan. Aku menambilnya dan memberikannya pada anak kecil itu. Anak kecil itu dengan cepat membuka bungkusnya dan memakannya. Dalam batinku apa wanita tadi tidak memasakkan sesuatu untuk anak ini. Aku mencoba berpikir dan terlintas untuk memesan pizza seperti orang luar di film film yang kutonton. Aku pun googling tentang dilivery pizza terdekat dan memesan satu box pizza.

Setelah setengah jam menunggu sambil menonton acara tv yang isinya kartun semua, seorang mengetuk pintu. Aku membukanya dan melihat seorang pria berseragam membawa pizza. Aku memberinya selembar uang dan membawa pizza itu kedalam. Aku memberikan pizza itu kepada anak kecil itu. Dia terlihat senang. Lucu sekali melihatnya. Aku kemudian berpikir lagi, apa benar jika ini kenyataan apakah aku bisa kembali ke tubuhku. Aku mencoba mengingat ingat, dan tak ada yang dapat kuingat selain suara petir malam malam waktu itu. Aku duduk di sofa, tak lama aku merasa mengantuk dan tertidur. Ketika bangun aku berada di kamarku dengan tubuh asliku. Rasanya sangat asing melihat kamarku lagi. Setelah melihat suasana dingin dan menakjubkan di perkotaan aku berada disini lagi.

Tak lama aku mencatat kejadian ini di buku dan laptopku. Mengumpulkan setiap ditail dan kejadian yang kuingat. Semua terasa begitu nyata. Bernafas, merasakan makanan dan minuman, pegal di kaki karena berjalan, pusing dan lainnya. Kemudian aku melihat jam, 7:15 pagi. Perbedaan waktu antara AS dan Indonesia 12 jam, berarti ketika aku tidur aku berada disana dengan waktu yang sama. Dalam hal ini aku mencoba mencari tahu lewat internet. Ada yang menyebutnya teleportasi. hanya 5% orang di seluruh dunia yang mengalami ini. Dan biasanya waktunya bisa sama, bisa lebih jauh kedepan seperti di masa depan atau bisa mundur kebelakang atau di masa lalu.

Awalnya aku tak percaya dengan namanya teleportasi karena aku tipekal orang yang melalu percaya berdasarkan logika dan mengalaminya. Dan sekarang aku benar benar mengalaminya. Walaupun sebentar hal ini bisa saja terulang kembali. Sangat mengerikan jika membayangkan hal ini terjadi lagi. Aku mencoba mencari pencegahannya dan ternyata tidak ada penjelasan secara ilmiah. Akhirnya aku mencoba untuk tenang dan berharap semuanya baik baik saja. Aku merasa sedikit aneh ketika menjalani hariku dan menulis kisah ini.

Aku sebelumnya tidak yakin untuk menulisnya tapi aku juga ingin tahu apa yang terjadi dan mendapat jawaban dari pembacaku apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini cuma mimpi atau benar teleportasi singkat. Masih ada beberapa hal lagi yang akan aku ceritakan di artikel berikutnya.

Jika kalian pernah mengalami hal serupa sepertiku kalian bisa sharing di kolom komentar nanti kita bisa diskusi. Apabila kalian tahu jawaban dari kejadian yang kualami tolong berikan jawaban di kolom komentar. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga dapat menghibur kalian semua. Saya tidak butuh kalian untuk percaya cerita cerita di blogku dan aku tidak bisa memaksa kalian untuk itu. Jadi semuanya terserah dengan kalian masing masing. Ambil positifnya dan buang negatifnya dari setiap artikel di blog ini. Ingat, banyak hal dan misteri yang belum terungkap di dunia ini. Septino Wibowo