APA ITU INDIGO?

Halo guys, kali ini saya akan membahas tentang yang banyak orang perbincangkan dan juga menjadi kontroversi dengan pro dan kontra tentang Indigo. Apa itu indigo? Seorang anak yang memiliki bakat yang langka? Atau seorang anak yang kerasukan jin? Atau anak yang hanya mencari perhatian? Atau banyak hal lainnya yang sering orang bicarakan? Mari kita bahas semuanya disini.

Banyak sekali orang orang di era sekarang yang sudah banyak menerima keberadaan anak Indigo, tapi tidak jarang juga yang mengutuk anak Indigo dan juga mengucilkan bahkan mengecap sebagai seorang dengan gangguan mental dan psikis. Dari banyaknya hal yang terjadi, apa sih Indigo itu sebenarnya? Mari kita bahas ya.
Septino Wibowo
Anak indigo atau anak nila (bahasa Inggris: Indigo children) adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Konsep ini merupakan ilmu semu yang didasarkan pada gagasan Zaman Baru pada tahun 1970-an. (Sumber: Wikipedia)

Dari penjelasan pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa Indigo merupakan 'istilah' untuk anak anak yang diyakini mempunyai 'kemampuan' bukan 'kelebihan'. Ingat ya kemampuan bukan kelebihan yang seperti banyak orang bilang. Kemampuan dalam sifat spesial/jarang/langka/tidak biasa bahkan bersifat supranatural. Supranatural disini artinya luas sekali, jangan dangkal pengatian dengan kata ini. Supranatural bisa diartikan dengan sensitifitas yang tinggi kepada lingkungan disekitarnya, kepekaan terhadap sesuatu yang lebih tajam dari anak biasa.

Di materi artikel kali ini saya akan membahas anak indigo dengan 'kemampuan' melihat hantu atau jin dan kemampuan supranatural lainnya. Fokus pada materi ini kita dapat melihat dari banyak sisi.

Sekian banyaknya materi yang tersebar di internet pasti akan membandingkan Indigo dari banyak sudut pandang. Dari sudut pandang Psikologi, dari sudut pandang agama, dari sudut pandang para ilmuan, dan dari sudut pandang paranormal. Disini saya hanya membahas dalam sudut pandang Agama dan Psikologi saja.

Sudut pandang Agama Islam

Sebenarnya dari banyaknya sudut pandang diatas Indigo bisa dikategorikan kemampuan indra ke 6 yaitu yang saya lebih suka sebut dengan sensitifitas/kepekaan. Banyak dari sudut pandang agama mengatakan bahwa anak indigo adalah anak yang dirasuki oleh jin didalam dirinya sehingga dapat melihat yang ghoib, menyembuhkan orang dengan bantuan jin, melihat masa dengan dengan bantuan bisikan jin dan lainnya yang keseluruhan itu dengan bantuan jin. Apakah benar? Disini saya tidak akan memberikan dalil apapun, tapi ada yang perlu dibahas dengan serius. Anak yang mengalami gangguan jin dan kerasukan jin merupakan hal yang sangat berbeda.

Pada umumnya pengertian diatas dari sudut pandang agama memang benar adanya karena bersumber dari dalil sumber terpercaya umat islam yaitu Al-Qur'an dan Haditz. Yang menyebutkan bahwa anak yang bisa melihat yang ghoib dan berhubungan dengan jin adalah anak yang kerasukan. Tapi disini kita bahas tentang kesensitifitas anak indigo yang tidak kerasukan tapi terganggu oleh yang 'ghoib'.

Dalam ilmu spiritual, anak yang kerasukan biasanya diusir jinnya atau Ruqyah. Jika anak itu sebelumnya bisa melihat dengan jelas dimanapun keberadaan jin, hantu dan benda ghoib lainnya berarti anak itu benar kerasukan dan bukan terkategori 'anak indigo' karena itu bukan kemampuannya sendiri. Dia telah dimanfaatkan oleh jin dalam berbagai bentuk tindakan. Walaupun bisa beribadah dengan baik, jin tidak bisa dengan mudah begitu saja diusir dan memerlukan ruqyah untuk menolongnya sembuh.

Hal berbeda dialami dengan 'anak indigo murni' yang mempunyai kemampuan sensitifitas yang tinggi. Seorang yang peka dan sensitifitas yang tinggi lebih disukai oleh 'mereka yang tak terlihat'. Dari kadar dimensi 'mereka' dan anak indigo sedikit berbeda yang mengakibatkan anak indigo bisa terhubung dengan 'mereka'

Bagaimana anak indigo murni melihat dan berkomunikasi dengan 'mereka yang tidak terlihat'?

Ini adalah pertanyaan spesial, banyak orang mengira indigo itu semuanya bisa melihat 'mereka yang tidak terlihat' serta bisa berkomunikasi nyatanya tidak semuanya begitu. Seperti diawal dikatakan bahwa, Indigo merupakan sensitifitas yang sangat tinggi, Ketika 'mereka' ingin menampakkan diri kepada manusia normal maka 'mereka' memerlukan energi yang sangatlah banyak. Tapi kepada anak indigo sangat berbeda, karena kadar anak indigo yang hampir sama dengan 'mereka' maka dengan mudah 'mereka' bisa menampakkan diri atau terlihat dengan sendirinya oleh anak indigo tersebut dan tentu energi anak indigo juga terserap seperti manusia normal lainnya untuk berinteraksi dengan 'mereka yang tidak terlihat'.

Interaksi ini membutuhkan ruang dan energi bagi 'mereka' untuk mencapai manusia. Nah itulah sebabnya sering kali ada banyak orang yang setelah melihat penampakkan, kesurupan, atau berinteraksi dengan cara apapun akan merasa sangat kelelahan dan tenaganya seperti terkuras, kadang sampai pegal pegal dan sakit kepala dan sakit.

jadi anak indigo murni tidak serta merta langsung bisa melihat 'mereka'. Ada yang hanya bisa merasakan kehadiran 'mereka', ada yang bisa melihat tapi tidak bisa berkomunikasi, ada yang bisa melihat dan berkomunikasi, bahkan ada yang bisa melihat dan berkomunikasi serta menyentuh 'mereka'.

Apakah anak indigo murni kerasukan jin? Jawabannya tidak. Banyak anak indigo murni yang setelah diruqyah masih bisa melihat 'mereka'. Karena memang anak indigo murni tidak butuh bantuan jin untuk melihat dan berkomunikasi dengan 'mereka'.

Apakah anak indigo murni bisa kerasukan jin? Jawabannya bisa sekali. Dalam hal ini banyak sekali anak indigo yang memang benar benar kerasukan dalam hal karena kelelahan, pusing atau terlalu lelah berinteraksi dengan 'mereka' sampai akhirnya energi 'mereka' tertarik masuk kedalam tubuh anak indigo murni. Jadi jika ada anak indigo yang kesurupan itu wajar. Dan masalah setelah di ruqyah masih bisa melihat 'mereka' atau tidak itu dari masing masing individu yang memang memiliki kemampuan dengan sensitifitas tinggi atau memang kerasukan dan tidak sadar dalam waktu yang lama.

Dalam banyak pembahasan banyak yang bilang bahwa anak indigo yang melihat 'mereka' terlebih dulu padahal sebenarnya adalah, anak indigo murni terkena transferan energi dari 'mereka' secara sengaja ataupun tidak sehingga 'mereka' akan terlihat oleh anak indigo. Kenapa bisa begitu, kembali ke kadar dan kemampuan dengan sensor/sensitifitas tadi. Jadi intinya anak indigo itu manusia normal dengan memiliki kemampuan khusus yang jarang dimiliki banyak orang yaitu sensor atau sensitifitas. Sama halnya seperti cctv dengan xray dan juga mata anjing dengan sensor merah yang kuat sehingga dapat melihat hantu dll.

Sudut Pandang Psikologi

Dalam sudut pandang ini banyak diungkapkan bahwa anak indigo mengalami kelainan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) artinya cari sendiri ya di google hehe. Tapi apakah benar? Gimana menurut kalian? Kalo menurut saya sih gak juga tapi mungkin ada sedikit penjelasan yang benar mengenai anak indigo 'murni'

Anak indigo cenderung memiliki IQ yang tinggi dan juga intuitif serta tidak suka dengan aturan dan ingin selalu memberontak. Apakah benar? Tapi kenapa bisa seperti itu?

Umunya, setiap orang memiliki standart IQ yang berbeda, pada anak indigo mungkin akan sedikit berbeda dengan anak pada umumnya karena menyangkut sensornya dan juga pemikirannya yang berbeda dengan yang lain. Anak indigo selalu penasaran dengan sesuatu yang diatur dengan banyak hal dan pertimbangan. Anak indigo tidak akan serta merta mengikuti aturan dengan baik karena mereka memiliki pemikiran lain yang dianggap lebih efektif daripada aturan yang dibuat dengan tidak menyenangkan di segala pihak dan dianggap tidak logis.

Banyak yang bertanya juga, ada seorang anak yang sangat cerdas dan ketika selesai diruqyah menjadi tidak tahu apa apa. Hal ini termasuk gangguan jin dan bukan anak indigo. Anak yang mengalami gangguan oleh jin akan mengalami khawatir yang berlebihan, takut dan juga linglung. Kenapa? Karena mereka sering mendapatkan bisikan dari 'mereka' yang tidak berniat baik dan menginginkan mengambil alih tubuhnya. Dengan cara apa? dengan cara membantu anak itu. Dari situlah anak yang mengalami gangguan jin akan dengan tidak wajar menjadi sangat cerdas, mengetahui segalanya dan tidak umum dalam berlajar. Mereka mendapatkan bantuan dari jin untuk mengerjakan segala sesuatu yang pada akhirnya jin itu akan mengambil alih tubuhnya. Maka ketika setelah diruqyah anak itu akan kehilangan sebagian memorinya yang digunakan oleh jin tersebut.

Hal ini berbeda dengan anak indigo atau anak yang bukan indigo yang diberi 'gift' dengan kemampuan daya ingat IQ yang kuat. Mereka menggunakan otak mereka dengan berlebihan untuk memikirkan banyak hal sehingga merubah pola pikir dan cara pandang pada sekitarnya dan juga mengalami interaksi sosial yang tidak baik atau sering disebut sebagai anti sosial karena cenderung memilih milih teman atau orang yang dianggap sepemikiran dan sejalan dengan tujuannya.

Kesimpulan dari sedikit materi diatas adalah, Anak indigo murni tidak membutuhkan bantuan jin untuk melihat 'mereka'. Anak yang kerasukan bukan berarti indigo tapi terkena gangguan jin karena anak indigo sama sekali tidak ada hubungannya dengan bantuan jin tapi karena kemampuan sensornya yang kuat sehingga dapat menarik energi 'mereka' dan menimbulkan efek pada penglihatan anak indigo. Bukankah manusia normal juga pernah melihat hantu/jin dalam bentuk yang aneh aneh? Itu karena jin yang kuat memiliki energi yang tinggi sehingga dapat menampakkan dirinya kepada manusia normal dan hanya hantu/jin dengan energi tinggilah yang bisa menampakkan diri kepada manusia normal yang sensornya rendah. Sedangkan pada anak indigo murni yang memiliki sensor tinggi justru dapat terhubung dengan mudah kepada hantu/jin yang energinya sedikit atau kecil.

Ok guys, saya rasa cukup ya untuk sedikit materi ini. BTW saya juga dibantu beberapa teman saya untuk menerjemahkan materi ini supaya enak dibaca, membuat pemahaman kepada semuanya tanpa menyalahkan pihak manapun dan membenarkan materi yang benar sumber dan asalnya serta memperbaiki pemahaman publik yang cenderung monoton dengan satu hal tanpa memikirkan hal lainnya yang sekiranya bisa membuat hal yang yang sama menjadi klop. Akhir kata, sebenarnya kita semua bisa melihat 'mereka'. Septino Wibowo