Sejarah Hantu: Nyi Rum dan Ilmu Hitam

Halo guys, kali ini saya akan berbagi lagi kisah hantu yang bercerita tentang kisahnya kepada saya. Kali ini adalah cerita tentang Nyi Rum yang merupakan teman Nenek Buyut kala itu yang menjadi sesat karena menginginkan kecantikan tapi malah berujung pada maut.

Sudah tidak tabuh lagi bahwa ilmu hitam dipelajari untuk memperoleh kesaktian, merubah penampilan dan juga hal lainnya. Tapi tahukah kalian efek negatifnya? Selain sesat dan syirik menyekutukan Tuhan, efek negatifnya adalah mala petaka karena orang yang mempelajari ilmu hitam pasti bersekutu dan membuat perjanjian dengan jin dan iblis.
Septino Wibowo
Hal ini terjadi kepada Nyi Rum, seorang wanita gemuk berparas lebar dan tuli. Cerita ini bermula ketika saya bermain di bukit gunung di Lasem dan bertemu dengannya menampakkan diri di balik pepohonan. Dia mendekat dan melihat saya seksama. Saya yang waktu itu masih kecil entah umur berapa lupa yang jelas masih SD dan waktu lebaran tiba saya sekeluarga ke Lasem. Nyi Rum kemudian memperhatikan wajah saya yang melihatnya. Mungkin dia heran dengan saya yang melihatnya. Sosoknya yang gemuk membuat saya tersenyum sendiri dan dia pun balik tersenyum.

Dia kemudian membagi kisahnya dengan satu sentuhan dan saya terbawa kedalamnya.

Cerita Dimulai,
Kisah Nyi Rum dan Ilmu Hitam.
Pada awal mulanya, yang saya lihat hanya seorang gadis kecil gemuk yang menangis di sebelah kelenteng besar. Dia adalah Nyi Rum atau nama lengkapnya Ruminah. Nyi Rum dipanggil seseorang dan orang itu adalah nenek buyut saya. Nenek buyut pun mengajak Rum kecil untuk pergi dari sana.

Rum kecil adalah sosok gadis dengan kulit putih bersih, mata sipit dan berbadan besar. Dia sering diejek teman temannya dengan sebutan babi hutan atau genjek dalam bahasa jawa. Dia yang tuli awalnya tidak mendengar ejekan mereka, tapi suatu hari ketika dia setelah berdoa di klenteng dia diberi kertas oleh temannya yang bergambar babi hutan. Awalnya dia tidak tahu maksudnya tapi ketika dia melihat teman temannya mentertawakannya dia sadar bahwa maksud gambar itu adalah dirinya.

Rum kecil pun menangis sambil berlari ke sebelah klenteng dan duduk menghindari teman temannya. Dia merasa sangat sedih dengan hinaan dan julukan dari teman temannya. Dia kemudian ditegur nenek buyut saya dan diajak bermain bersama Mahdi dan kawan kawan karena mereka berempatlah yang paling baik dan tidak pernah menghina Rum kecil.

Mereka bermain dengan gembira kejar kejaran, dan tentu saja yang selalu kalah adalah Rum kecil karena dia mudah capek ketika berlari walaupun hanya sebentar. Ketika ada teman teman yang lain datang dan mengejek Rum kecil dengan cepat nenek buyut yang tomboi memukuli dan melempar pasir kepada teman teman yang mengejek Rum. Mahdi dan kawan kawan juga ikut membantu.

Rum kecil merasa sangat senang mempunyai teman seperti nenek buyut dan Mahdi dan kawan kawan. Tapi tak lama kemudian tragedi kematian Mahdi dan kawan kawan membuat kaget Rum kecil dan nenek buyut. Sejak saat itu Rum kecil hanya mempunyai satu teman saja yaitu nenek buyut sampai akhirnya nenek buyut menikah dan Rum menjadi sendirian karena nenek buyut tidak bisa lagi bermain dengan Rum yang beranjak dewasa. Rum yang sudah dewasa pun masih berbadan gemuk. Karena di keluarganya semuanya memang gemuk.

Rum iri melihat nenek buyut yang sudah menikah di usia muda sedangkan dia tidak ada satu lelaki pun yang mau mendekatinya. Akhirnya suatu hari dia pergi ke klenteng dan berdoa. Dia ingin menjadi kurus dan cantik seperti nenek buyut. Dia menangis sampai akhirnya tertidur di klenteng. Malam harinya Rum pun berjalan pulang, tapi ada seorang pria paruh baya berpenampilan serba hitam berwajah khas jawa menegurnya. Pria tua itu bilang kepada Rum, jika kamu mau merubah penampilan dan cantik, ikutlah denganku. Karena gelap mata dan keinginan yang kuat dan menyangka bahwa orang tua itu adalah dewa yang dikirimkan untuk nya untuk merubah Rum, Rum pun mengikuti orang tua itu ke gunung.

Hanya beberapa langkah saja Rum kecapekan tapi dia kemudian berpikir bahwa ini perjuangannya untuk menjadi cantik dan kurus. Dia kemudian terus mengikuti orang tua itu yang terus berjalan tanpa menoleh ke belakang sedikitpun. Akhirnya mereka berdua sampai di sebuah tempat dengan banyak obor dan bunga bunga dan air di dalam wadah besar. Orang tua itu pun bilang kepada Rum untuk melepas seluruh bajunya dan mengikuti ritual dan Rum dengan senang hati melepas bajunya. Dia kemudian mengikuti ritual yang diawali pemujaan setan, memanggil para jin dan membuat perjanjian. Kemudian Rum dimandikan oleh orang tua itu dengan air yang sudah dicampur kembang mungkin maksudnya air kembang tujuh rupa atau semacamnya karena saya hanya melihat dan tidak bisa berinteraksi jadi saya hanya menyimpulkan saja ya hehe. Perjanjian dengan jin itu adalah dia harus membawa satu perjaka setiap purnama tiba jika tidak fisiknya akan berumah lagi seperti dulu, dan Rum meng iyakan nya.

Setelah itu Rum pun pulang kerumah pada pagi harinya. Ketika Rum pulang kedua orang tuanya tidak mengenali Rum dan mengusirnya pergi. Rum pun menangis dan memohon kepada orang tuanya untuk menerimanya tapi orang tuanya tidak mau mendengarnya dan menganggapnya seorang pembohong. Dengan berat hati Rum pun pergi dari rumah dan mencari tempat tinggal di seberang hutan. Dia akhirnya membangun gubuk kecil dan tinggal disana. Keesokan harinya dia pergi ke desa untuk melihat lihat para lelaki sedang bekerja di sawah. Para lelaki itu pun melihat Rum dan bersiul menggoda Rum karena kecantikan Rum.

Para lelaki itu tidak tahu kalo wanita cantik itu adalah Rum. Kemudian ada seorang lelaki yang Rum incar dari dulu dan ingin sekali menikah dengannya. Akhirnya Rum berkencan dengan lelaki yang ia incar dan dengan mulusnya beberapa hari saja Rum dipersunting lelaki pribumi itu. Rum akhirnya tinggal bersama suaminya. Purnama pertam tiba, Rum membawa pria perjaka dari desa yang ia iming imingi berkencan dengannya dan mengajaknya ke hutan. Awalnya Rum tidak tahu kalo perjaka itu akan dijadikan tumbal dan dipersembahkan tapi ketika Rum disuruh pergi oleh orang tua itu saat perjaka itu sudah diserahkan, Rum bersembunyi dibalik pepohonan dan melihat perjaka itu dipersembahkan oleh jin (Saya tidak bisa menjelaskan rincinya karena yang saya lihat begitu menjijikkan). Setelah Rum mengetahui itu dia bingung dengan keadaannya. Dia tidak ingin membunuh orang. Dan akhirnya dia sadar bahwa dia hanya dimanfaatkan.

Rum yang marah pun menghampiri orang tua itu dan mengobrak abrik ritualnya dan membuat orang tua itu marah besar. Orang tua itu bilang para jin akan marah dan Rum akan menanggung akibatnya. Setelah beberapa saat tiba tiba angin berhembus kencang dan Rum berubah menjadi gemuk kembali. Bukan hanya itu, dia juga berubah menjadi tua dan keriput serta berambut putih. Orang tua itu pun meninggal tertusuk batang pohon dan terbakar oleh obor. Rum yang ketakutan pun lari kerumahnya dengan susah payah. Sampai dirumah suaminya kaget melihat sosok Rum dan mengusirnya. Rum mencoba meyakinkan suaminya bahwa dia adalah istri suaminya. Suaminya tidak mendengarkannya dan tetap mengusirnya.

Akhirnya Rum tinggal di gubuk kecilnya lagi sampai akhirnya meninggal karena kelaparan. Saya memberi julukkan Nyi Rum karena sosoknya yang terlihat tua. Sosok Nyi Rum itu akhirnya tersenyum setelah bercerita dan dia tahu bahwa saya keturunan sahabatnya waktu kecil. Nyi Rum pun berbisik dan memohon untuk mendoakannya. Saya hany mengangguk dan mendoakan Nyi Rum sebisa saya. Nyi Rum akhirnya kembali ke tempat pepohonan dimana dia mengintip saya pada awalnya tadi dan saya kembali ke rumah saudara saya.

Sering kali sampai sekarang saya masih bertemu dengan Nyi Rum yang masih 'nyangkut'. Entah itu di mimpi atau disuatu tempat dia muncul selalu dengan pengintip pertama kalinya dan membuat saya tersenyum dan ingin tertawa. Nyi Rum adalah sosok yang baik, walaupun dia sempat tersesat tapi saya yakin suatu saat dia menemukan jalannya kembali ke sang pencipta. Dan saya juga berdoa untuk Nyi Rum agar selalu menjadi sososk MG yang baik.

Saya bercerita tentang Nyi Rum karena... tadi malam saya bertemu dengannya lagi hehe. Oleh karena itu saya berbagi cerita kepada kalian tentang sosok salah satu teman nenek buyut saya. Semoga cerita diatas dapat menghibur kalian semua dan menjadi pelajaran berharga dari tidak membully orang lain sampai menempuh jalan pintas yang menyesatkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Akhir kata, 'mereka' selalu punya cerita untuk kita semua. Septino Wibowo