Hantu Rumah Belanda Gg. Jalan Veteran

Halo guys, kali ini saya akan becerita tentang Hantu Rumah Belanda Jalan Veteran. Lokasinya masih di Rembang. Kalo orang Rembang pasti tahu tempatnya, dijalan veteran arah gang kecil tidak jauh dari Pondok Pesantren Desa Leteh lurus terus nanti ada rumah bangunan belanda kecil yang kosong diantara perumahan disana.
Septino Wibowo
Mungkin banyak yang tidak sadar dengan bangunan rumah tua itu yang masih berdiri kokoh disana. Walaupun bangunan lama tapi sepertinya sering dibersihkan karena tidak terlalu terlihat kotor dari luar. Rumah yang berukuran sedang itu menarik perhatian saya ketika saya berjalan jalan menelusuri kota rembang dulu. Saya memang dikenal sering pergi sendirian entah kenapa saya lebih suka sendiri. Ya mungkin kepribadian ganda saya yang sedikit sulit diatur waktu itu.

Cerita dimulai,
Kembali ke 2012 sebelum pelantikan Bantara,
Seperti yang saya bahas di artikel sebelum sebelumnya bahwa saya memang suka mengeksplor berbagai tempat tempat aneh dan sendirian. Diam diam setiap malam atau kadang pada malam hari saya suka jalan jalan mengeksplor tempat tempat yang saya yakini berbeda dengan tempat lainnya. Saya sering sekali mengigau dan tak sadar membanting serta memukul sesuatu. Tapi perlahan membaik karena spiritual saya yang meningkat membuat saya tidak sering mengigau berhebihan.

Suatu hari, setelah pulang sekolah saya sengaja ingin berjalan jalan terlebih dahulu ke pasar untuk membeli sesuatu untuk kebutuhan peralatan yang dibawa untuk pelantikkan bantara beberapa hari lagi. Saya membeli peralatan tersebut bersama anak panti lainnya yang juga ikut serta ingin menjadi bantara. Kami pun berjalan dari SMK menuju gang jalan kecil dan lurus terus menuju jalan veretan. Di perjalanan saya celingak celinguk memperhatikan rumah rumah dengan artitektur lama dan terkesan jadul tapi bagus. Ada yang berbentuk Joglo (rumah adat jawa) ada yang berbentuk modern, ada yang berbentuk bangunan belanda dan yang saya tidak mengerti ada rumah yang didepannya seperti kuburan kramik. Entah itu kuburan sungguhan atau memang susunan yang dijual untuk orang karena selama saya di rembang masih saja ada kuburan kramik didepan rumah. Didepan rumah yang ada kuburannya terdapat rumah bergaya belanda yang terlihat kosong tapi cukup bersih.

Saya pun tertarik untuk mengeksplornya nanti malam. Saya pun melanjutkan perjalanan ke pasar bersama teman teman saya. Malam harinya saya tidak bisa tidur, saya terus memikirkan rumah itu dan akhirnya saya pun mengendap endap pura pura ke kemar mandi sebelah dapur dan langsung mengendap endap lagi melewati kamar pengasuh depan dan akhirnya bisa keluar dari pagar dengan selamat. Saya berjalan lurus kekanan dan terus ke pertigaan menuju perempatan jalan RA Kartini dan Dr. Sutomo menuju gang jalan veteran. Banyak sosok yang memperhatikan saya tapi saya abaikan karena saya terfokus ke rumah tua itu. Akhirnya saya sampai diperempatan gang pesantren yang masih banyak orang mengaji dan seperti menghafalkan surat surat kemudian saya terus saja jalan seperti tidak melihat mereka yang memperhatikan saya berjalan tengah malam sendirian.

Tiba tiba sosok aneh lewat didepan saya, saya pun berhenti sejenak karena kaget dan sosok itu pun kaget ketika saya melihatnya. Kemudian saya pura pura tidak melihat dan berjalan lurus. Dan ternyata sosok itu mengikuti saya. Saya paling benci jika ada makhluk astral yang mengikuti saya. Saya pun berbalik badan dan sosok itu menghilang tidak menampakkan dirinya. Saya pun berjalan lagi tapi saya masih merasakan sosok itu ada dibelakang saya. Saya pun meliriknya sedikit dan dia terkejut dan berlari menjauh. Saya tertawa cekikikan sendirian tengah malam seperti anak kecil gila haha.

Saya pun akhirnya sampai di depan rumah tua bangunan belanda itu. Tidak ada satu orangpun yang lewat dan saya tidak tahu jam berapa waktu itu karena ketika saya pergi semua lampu di Panti mati dan saya tidak sempat melihat jam dan saya juga tidak punya jam tangan. Mungkin tengah malam sekitar jam 11 atau jam 2 saya tidak tahu yang jelas sepi tanpa ada siapapun. Lampu lampu jalan juga sangat jauh jaraknya sehingga membuat suasana sukses horrornya.

Saya berjalan mendekati rumah tua itu dan tanpa membawa senter ataupun alat apapun saya celingukan melihat isi dalam rumah. Semuanya gelap, ya iyalah kan gak ada penerangan. Saya pun mencoba mencari tahu sosok sosok apa yang ada didalam, kali aja ada yang seperti tiga teman kecil saya. Beberapa saat saya disana tidak ada sosok yang menampakkan rupanya dengan jelas. Hanya kepulan asap asap dan seperti gelembung gelembung merah menyala saja. Saya pun garuk garuk kepala heran kenapa tidak ada yang mau berkomunikasi. Saya mengerjapkan mata dan melihat lagi dari jendela dan jeng jeng jeng. Sosok orang tua memakai baju lawas entah baju apa saya tidak bisa menjelaskan karena saya tidak tahu fashion hahaha. Yang jelas sosok orang tua itu sukses membuat saya berteriak dan mau tidak mau saya berlari dan bersembunyi sebentar karena jika ada orang yang mendengar saya berteriak pasti kacau dan dianggap sebagai pencuri hehe.

Setelah saya bersembunyi disamping rumah, saya berpikir kalo sebaiknya saya kembali saja untuk pulang. Dengan berat hati saya pulang menelusuri jalan yang tadi saya lewati. Para santri masih saja melihat saya berjalan dengan ekspresi seperti bingung. Saya hanya cuek dan berjalan biasa kembali pulang. Ketika saya berhasil untuk kembali diam diam saya pun membersihkan kaki dan tangan kemudian kembali ke kamar asrama saya. Saya masih bingung kenapa hanya sosok orang tua saja yang ada disana, padahal banyak kepulan asap dan juga gelembung gelembung merah. Jadi saya memutuskan untuk astral projection pertama di asrama. Astral Projection pertama kali di rembang, di tempat baru merupakan kegiatan yang sedikit berbahaya karena saya belum mengetahui kondisi dan sejarah tempat itu seutuhnya.

Tapi karena saya yang waktu itu berpikiran pendek akhirnya melakukan Astral Projection secara sengaja. Tak lama untuk keluar dari raga saya, saya bertemu penghuni ruangan, saya pun langsung menembus ruang dimana tempat rumah belanda itu berada. Tapi ada hal yang aneh, ada banyak sekali bangunan belanda yang berdiri kokoh membuat saya bingung sejarah tentang lokasi ini dulunya karena mereka belum meninggalkan tempat asalnya dan masih 'nyangkut'. Akhirnya saya melewati beberapa rumah bangunan belanda dan mencari sosok orang tua itu. Setelah beberapa saat saya mendengar orang berteriak. Saya pun terkejut dan melihat kesumber suara. Ternyata orang tua yang saya lihat tadi. Saya pun menghampirinya, dia hanya diam dan menatap saya tanpa ekspresi dan membuat saya sedikit takut.

Kemudian dia menggandeng saya dan membawa saya menembus ruangan lain ke dalam rumah. Rumah jaman belanda yang cukup bagus dengan benda benda jadul yang khas. Yang tinggal disini ternyata memang hanya orang tua itu karena saya tidak melihat sosok lain. Orang tua itu lalu menunjuk kearah belakang rumah. Saya pun melihat sosok hewan aneh. bukan hanya satu tapi banyak sekali makhluk aneh. Saya tidak tahu maksud orang tua ini tapi sepertinya dia tidak terima didalam rumahnya ada para sosok hewan aneh itu.

Saya pun mencoba berbicara kepada orang tua itu tapi responnya hanya diam dan duduk di kursi kayu sambil terus menatap tajam kearah hewan hewan aneh itu. Saya pun mendekati hewan hewan itu dan bertanya dari mana asal kalian. Mereka hanya diam dan menunduk. Saya tahu maksud dari menunduk mereka, karena saya pernah diajak paman saya berburu hewan astral untuk menjadi peliharaan. Saya pun mundur menjauhi hewan hewan itu dan berpamitan pada orang tua itu dan segera kembali secepat kilat ke raga saya.

Hal yang bisa saya tangkap adalah pemilik rumah itu yang terakhir adalah orang tua itu dan rumah itu menjadi tempat pembuangan makhluk ghoib yang sudah tidak digunakan. Banyak hal dilakukan manusia yang memanfaatkan makhluk astral seenaknya untuk kepentingan mereka menjadi sakti dan tak terkalahkan, kebal dan lain sebagainya. Dan ketika mereka menemukan makhluk baru yang lebih kuat mereka membuang makhluk yang mereka rawat sebelumnya seperti sampah. Padahal setiap makhluk memiliki perasaan dan perlakuan seperti itu juga tidak baik. Sebab itulah saya selalu memanfaatkan kemampuan saya sendiri untuk berbagai hal. Saya tidak akan mau tergantung dengan makhluk astral yang bisa saja membantu saya mengerjakan tugas dan hasilnya akan selalu sempurna, membuat saya tak terkalahkan dan juga tidak takut mati.

Karena saya sadar memanfaatkan sesuatu dan membuangnya jika sudah tidak perlu itu bukan hal yang baik untuk segala pihak. Saya pernah punya teman yang sangat cerdas dalam hal apapun, sangat kuat sampai tidak masuk akal. Tapi ketika dia sudah tidak bisa mengendalikan diri dan akhirnya diruqyah, dia tidak ingat apa apa dan linglung. Bahkan berhitung saja tidak benar. Nah itu salah satu contoh pemanfaatan hal ghoib yang bisa berimbas pada diri sendiri.

Ok, mungkin cukup ini dulu ya ceritanya. Semoga kalian terhibur dengan cerita diatas dan bisa mendapatkan pelajaran dari cerita diatas. Ingat!! 'mereka' akan selalu ada dan membalas setimpal sesuai apa yang kita lakukan kepada 'mereka'. Septino Wibowo