Berteman Dengan Siapapun Atau Pilih Pilih Teman?

Halo guys, udah agak lama nggak update di blog pribadi ini, sekarang saya akan berbagi di kategori baru di blog ini yaitu pengalaman. Pengalaman apa sih yang bakal saya share kali ini? Tentunya pengalaman yang bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua. Teman, kata itu seolah olah mengingatkan kita kepada seseorang atau beberapa orang yang sering atau bahkan selalu bersama kita setiap saat. Kali ini saya akan share sedikit pengalaman saya tentang pertemanan.
Septino Wibowo
Dalam suatu hubungan pasti ada perkenalan dan perpisahan, hal ini seakan akan menjadi hal biasa dalam suatu hubungan, entah itu hubungan keluarga, saudara, teman, atau pasangan. Dalam suatu hubngan memiliki beberapa hal pembeda, contohnya hubungan keluarga pasti ada perbedaannya dengan hubungan pasangan hidup atau kekasih. Dari banyaknya waktu bertemu, ngobrol bersama, melakukan banyak hal bersama pasti ada perbedaannya. Begitu pun juga dengan hubungan pertemanan.

Teman adalah penentu bagaimana kita tumbuh menjadi apa. Kok bisa sep? Ini menurut pengalaman saya saja atau mungkin ada dari kalian juga mengalaminya. Ketika kita berteman dengan seorang yang suka bermain aktif diluar ruangan atau di luar rumah, ketika kita merasa cocok kita akan mengikutinya dan bermain bersama, ketika kita merasa tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka kita akan menolak dan hasilnya adalah hubungan pertemanan biasa.

Pengalaman saya waktu SD, saya sering bermain diluar ruangan karena saya waktu kecil memang tipe anak yang aktif dan suka bermain diluar ruangan daripada didalam ruangan. saya mendapatkan banyak teman di satu kelas dan juga beberapa anak di kelas lain (kakak kelas). Waktu itu ketika saya bermain dengan anak seumuran saya, kita bermain seperti apa yang kita inginkan, kadang saya mengajaknya bermain dan kadang dia yang mengajak saya bermain. Inilah hubungan pertemanan dekat atau sahabat kata orang. Ketika kita suka bermain bersama maka hal yang timbul adalah ketergantungan antara individu satu dengan individu yang lain, jika tidak bertemu maka akan muncul perasaan tidak nyaman dan ingin bertemu dan bermain seperti biasa. Fase kanak kanak normal seperti ini apakah mempengaruhi dalam hal negatif? jawabannya nanti ...

Pada saat saya kelas 4 SD sampai kelas 1 (VII) SMP saya lebih suka bermain dengan anak yang lebih tua dengan saya, karena banyak hal yang bisa diajarkan dan saya pelajari juga menjadi bahan lelucon dan seagainya. Fase ini adalah fase yang saya lalui dengan tidak terlalu baik karena setelah saya kelas VIII SMP saya tidak lagi berhubungan dengan anak yang lebih tua daripada saya karena saya sudah menemukan teman baru yang lebih banyak di SMP walaupun saya masih berkomunikasi dengan mereka (anak yang lebih tua dengan saya dan juga teman SD). Fase remaja ini saya memiliki sangat banyak teman dan saya sering berkomunikasi dengan mereka dan kebanyakan menjadi teman baik saya dan sering membantu saya di segala hal.

Ketika saya sudah menginjak masa SMK, saya sudah tidak lagi bertemu dengan teman SMP saya ataupun teman SD saya karena saya pindah ke luar kota untuk sementara.Fase pendewasaan ini saya mendapatkan jauh lebih banyak teman daripada waktu saya SMP ataupun SD, karena bukan hanya teman satu kelas atau satu sekolah, tapi juga dari beberapa daerah karena saya mulai aktif di berbagai kegiatan sekolah dan juga organisasi. Ini adalah fase yang menentukan masa depan saya, di kelas XI SMK saya mulai memilih teman akrab yang bisa saya bagi pengalaman dan rahasia saya, keluh kesah dan lainnya atau curhatan. Fase yang sangat rumit dan membingungkan karena fase inilah yg menentukan jati diri saya. Ketika saya lulus dan mulai bekerja saya tidak menemukan kenyamanan dalam bekerja seperti orang lain pada umumnya, karena saya lebih nyaman bekerja didepan layar laptop dan memainkan jemari saya diatas keyboard dan mengasah otak saya dengan huruf huruf yang menghasilkan artikel demi artikel bacaan.

Penjelasan :Saya menemukan berbagai hal dalam pertemanan, mulai dari persahabatan sampai musuh, dari kasih sayang sampai pertengkaran, dari hal positif sampai negatif. Teman itu adalah virus, jika dia baik maka akan menebarkan kebaikan kepada orang disekelilingnya, jika dia buruk maka dia akan menebarkan keburukan kepada orang disekelilingnya. Jangan memilih milih teman karena kita tidak tau kapan kita membutuhkannya, jika kita sadar maka kita harus memperbaiki diri kita, jika kita tidak sanggup mintalah saran pada teman dan begitu juga sebaliknya. keburukan teman kita adalah rahasia besar antara teman kita dan Tuhan maka jagalah dan bantu untuk memperbaikinya menjadi lebih baik.

Teman adalah teman saat ini dan selamanya. Mungkin itu yang dapat saya share di artikel kali ini. Maaf jika ada tulisan saya yang tidak berkenan. Ini hanyalah berbagi pengalaman dan sharing untuk kita semua.

Semoga bermanfaat, Septino Wibowo